CHP : Pakar Kesehatan Tidak Dilibatkan dalam Mengambil Keputusan 2 Maret Seluruh Pegawai Mulai Bekerja
HONG KONG – Dilematis, tetap libur atau bekerja dari rumah, tentu produktifitas di berbagai sektor akan terganggu. Namun jika kembali bekerja dan beraktifitas diluar rumah, resiko paparan virus corona akan menjadi ancaman serius kepada siapa saja. Dalam kondisi demikian, Pemerintah Hong kong telah memilih untuk mengambil keputusan, mulai masuk bekerja pada tanggal 2 Maret 2020 hari ini.
Pusat perlindungan Kesahatan atau Central for Healthy Protection (CHP) Hong Kong menyatakan tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, tanggal 2 Maret ditetapkan oleh pemerintah Hong Kong sebagai hari mulai kembali bekerja dan mengaktifkan kembali seluruh layanan publik setelah sebelumnya sejak akhir Januari, seluruh pegawai bekerja dari rumah masing-masing.
Merilis RTHK, Dr Chuang Shuk-kwan dari Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP). pada konferensi pers reguler pada hari Minggu (01/02/2020) menyatakan, saat ada lebih banyak perpindahan/mobilitas manusia, tentu dapat berakibat meningkatkan risiko penularan yang lebih cepat terlebih lagi saat warga tidak menjaga kebersihan diri sendiri atau lingkungan mereka.
Sementara itu, aliansi serikat pekerja Hong Kong menyatakan dimulainya kembali pekerjaan diluar rumah merupakan keputusan yang nekat dan membuat risiko sebuah komunitas wabah meningkat tajam.
Chuang menyarankan, kepada seluruh pekerja maupun warga lainnya agar tidak berkerumun makan di restoran. Lebih baik membeli makanan take-out, dibungkus dan dibawa pergi keluar restoran.
Selama makan, Chuang juga menganjurkan agar dalam memakan makanan harus dilangsungkan dengan lebih cepat durasinya untuk meminimalkan portensi makanan yang di makan terpapar virus.[]