Dampak yang Dirasakan Setelah Disuntik Vaksin Corona
JAKARTA – Saat ini, vaksin virus corona telah dikembangkan di berbagai penjuru dunia. Mulai dari China, Amerika Serikat, dan Rusia.
Menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID 19, Wiku Adisasmito, pengembangan uji klinis vaksin adalah harus aman tanpa efek samping, tepat menimbulkan kekebalan spesifik terhadap COVID-19, serta cepat diproduksi dalam jumlah yang memadai.
Adapun, tahapan pengembangan vaksin dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fase penelitian, fase pre-klinis, dan uji klinis. Tahap uji klinis dilaksanakan menjadi tiga tahapan, yaitu uji coba fase 1, fase 2, dan fase 3. Dalam setiap rangkaian uji klinis inilah, para relawan akan disuntikkan calon vaksin dan peneliti akan melihat efek samping yang ditimbulkan.
Di Indonesia sendiri, uji coba vaksin telah dilakukan di Bandung, Jawa Barat dan dimulai pada 11 Agustus 2020. Vaksin yang berasal dari China itu diuji cobakan ke 1.623 orang relawan.
Bagaimana pengalaman relawan usai disuntik vaksin ini? Adakah efek sampingnya?
- Lengan Merasa Pegal dan Nyeri
Juru Bicara Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19, Rodman Tarigan mengungkapkan bahwa efek samping vaksin yang akan dialami oleh relawan pasca disuntik vaksin Sinovac adalah lengan atau badan orang yang disuntik akan merasa pegal dan nyeri. Selain itu, lengan akan bengkak sampai warna kulit berubah menjadi kemerahan di bagian area penyuntikan.
“Ya efeknya umumnya timbul rasa sakit biasa seperti habis disuntik, lalu pegal-pegal, nyeri, bengkak kemerahan. Itu hal-hal yang ringan ya,” ujar Rodman.
- Lemas, Menggigil, dan Cepat Mengantuk
Salah satu relawan dari uji coba vaksin Sinovac, Dika menyatakan dirinya merasa lemas, menggigil, dan mengantuk setelah disuntikkan vaksin. Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi Bandung itu mengaku ingin cepat-cepat pulang ke rumah usai disuntik vaksin. Setelah 4 hari disuntik, Dika juga tidak ada perubahan pola hidup, baik nafsu makan, maupun jam tidur.
Hal ini juga dialami oleh pengemudi ojek online, Fadly yang juga menjadi relawan uji coba vaksin. Setelah disuntik, dia merasakan matanya berat dan mengantuk. Fadly juga mengalami peningkatan suhu tubuh, meski tak sampai 39 derajat.
- Nafsu Makan Meningkat
Meski tidak terjadi perubahan pada Dika, Fadly merasa nafsu makannya meningkat setelah bangun tidur. “Ngantuk banget sih, tapi nafsu makannya tinggi. Saya juga agak merasa demam. Namun, masih aman kalau merujuk catatan dari tim peneliti. Bahkan, saya juga bisa beraktivitas seperti biasa,” ujarnya pada Jumat (14/08/2020).
Adapun, kondisi Fadly dan Dika akan dipantau selama 6 bulan ke depan secara intensif sekaligus akan terus dilakukan komunikasi secara berkala selama lima kali tahapan.
Saat ini, uji coba klinis vaksin Sinovac telah memasuki fase ketiga. Dilansir dari Republika, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan dari relawan yang merasakan efek samping.
- Kedinginan dan Sakit Kepala
Tak hanya Sinovac, beberapa vaksin yang diujicoba di beberapa negara juga menghasilkan efek samping. Di antaranya, ada vaksin AstraZeneca asal Inggris yang sempat dihentikan karena efek sampingnya yang berat. Mengutip dari Mirror, salah satu relawan merasakan kedinginan, suhu di atas 39 derajat, lemas, kedinginan, dan tidak bisa bergerak. Ia mengaku bahwa selama 2 hari, dirinya tak bisa melakukan aktivitas dengan lancar.
Kemudian, perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, Moderna Inc yang memroduksi vaksin bernama Moderna juga menyatakan bahwa beberapa efek samping yang dirasakan umumnya ringan atau sedang. Dilansir dari CNNIndonesia, gejala paling umum adalah sakit kepala, nyeri otot, menggigil, dan nyeri di daerah sekitar suntikan. Kabar terakhir dari CNBC menyatakan vaksin Moderna dapat aman digunakan oleh Manula, bahkan 70 tahun ke atas.
Apapun vaksin yang akan digunakan Indonesia nanti, semoga pandemi dapat berangsur pulih berkat ditemukannya vaksin untuk mencegah penyebaran virusnya. []