December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Didampingi Agar Mandiri, Ratusan PMI yang Pulang Langsung Mendapat Fasilitas Kemensos

2 min read

JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan layanan bagi 183 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah kembali ke tanah air.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma menjabarkan sebanyak 183 PMI itu, sebanyak 41 dari Arab Saudi.

Kemudian ada 137 PMI dari Malaysia yang dipulangkan ke tanah air karena dideportasi. Kemudian ada juga 5 orang dari Kamboja.

“Total terdapat 183 PMI, mereka kembali ke tanah air secara bergelombang dari akhir April hingga 5 Mei 2022,” ucapnya, dalam keterangan resmi, Kamis 12 Mei 2022.

Risma menegaskan saat ini seluruh 183 PMI sedang berada di sentra Kementerian Sosial untuk dilakukan assesment.

Para PMI juga sedang diidentifikasi latar belakang, permasalahan yang dihadapi, sampai rencana mereka pascakepulangan dari negara, tempat mereka merantau.

Risma mengatakan berbagai masalah mereka hadapi saat bekerja di Arab Saudi, mulai dari kekerasan yang dilakukan majikan sampai gaji yang tidak dibayarkan.

Direktur Rehabilitasi Sosial Anak sekaligus Plt. Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan Kanya Eka Santi menyatakan dengan pengalaman yang tidak selalu nyaman di luar negeri, PMI akan mendapatkan pengarahan dan motivasi.

“Para pendamping akan mengubah cara berpikir PMI. Selama ini mereka berpikir jika bekerja di luar negeri membuat ekonominya lebih baik, namun ternyata tidak juga,” katanya.

Kemensos akan menyiapkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, dukungan keluarga, bantuan sosial, atau dukungan aksesibilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Bantuan lain yang juga disiapkan adalah bantuan kewirausahaan bagi PMI. Tidak hanya itu, bantuan juga akan diberikan sejalan dengan kebutuhan yang disampaikan para PMI selama menjalani assessment.

Saat berkunjung ke Riyadh Arab Saudi, Risma merinci terdapat 177 orang PMI yang saat ini ditampung di shelter Ruhama KBRI dengan berbagai jenis masalah.

Mereka ada yang gajinya tidak dibayar, korban pelecehan, korban kekerasan, dan sebagainya.

“Masalah yang dihadapi PMI sangat kompleks dan tidak ringan,” ujarnya akhir Maret lalu. []

Advertisement
Advertisement