November 3, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dihargai Rp 7,4 Juta Perkilo, Sarang Burung Walet Indonesia Kian Terserap di Hong Kong

2 min read

JAKARTA – Sarang burung walet dikenal sebagai komoditas mewah yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk peningkatan kekebalan tubuh, perbaikan fungsi organ, dan pencegahan penuaan.

Produk ini terutama dihargai di negara-negara Asia, dengan Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar. Produksi sarang burung walet di Indonesia melibatkan budidaya di bangunan khusus yang dirancang untuk menarik burung walet bersarang. Proses ini diawasi dengan ketat untuk menjaga populasi burung walet dan keberlanjutan lingkungan.

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sarang burung walet terbesar di dunia, ungkap Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi pada 2021. Dengan kontribusi mencapai hampir 80% dari kebutuhan global. Nilai ekspor sarang burung walet Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Pada 2020, ekspor sarang walet mencapai US$ 540,4 juta, mengalami peningkatan 48,5% dibandingkan tahun 2019.

Volume ekspor sarang burung Indonesia pada 2023 mencapai 1.335 ton dengan nilai US$ 633,25 juta atau setara dengan Rp 9,81 triliun (US$ 1= 15.945). Dengan menggunakan hitungan dolar AS saat ini maka 1 kg sarang burung Indonesia dihargai Rp 7,35 juta.

China Hong Kong, dan Singapura merupakan pasar utama bagi sarang walet Indonesia. Misalnya, pada 2023, ekspor ke Hong Kong tercatat sebesar 630,9 ton dengan nilai US$ 77,137 juta, sementara ekspor ke Singapura mencapai 36 ton dengan nilai US$ 17,588 juta.

Namun, perjalanan ekspor Indonesia ke China pernah mengalami hambatan. Pada 2010, China melarang ekspor langsung dari Indonesia karena kekhawatiran terkait flu burung dan tingginya kandungan nitrit pada sarang walet Indonesia. Setelah melalui negosiasi selama lima tahun, pada 2015, Indonesia akhirnya dapat melanjutkan ekspor langsung ke Tiongkok dengan syarat ketat, termasuk pembatasan kadar nitrit maksimum 30 ppm.

Meskipun Indonesia memimpin pasar ekspor sarang burung walet ke Hong Kong, negara ini menghadapi persaingan dari Malaysia dan Thailand. Kedua negara tersebut juga mengekspor sarang walet ke Hong Kong, namun Indonesia tetap unggul dengan volume ekspor yang lebih besar dan kualitas produk yang diakui.

Untuk mempertahankan dan bahkan memperkuat posisinya sebagai eksportir sarang walet terbesar, Indonesia perlu fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Pemerintah dan pelaku industri harus bekerja sama untuk menyederhanakan proses perizinan dan memastikan kepatuhan terhadap standar internasional. Dengan demikian, Indonesia dapat mempertahankan dominasinya dan terus menjadi pemain utama di pasar global sarang burung walet. []

Advertisement
Advertisement