Gagal Kembali ke Hong Kong, Janda Geboy di Tulungagung Nekat Jualan Sabu Plus Agar Laris
TULUNGAGUNG – Seorang mantan pekerja migran Indonesia (PMI) yang sebelumnya bekerja di Hong Kong tertangkap petugas lantaran berjualan barang terlarang.
Adalah NL (31) yang merupakan warga Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar nekat menjual narkoba jenis sabu dengan alasan untuk menghidupi 3 orang anaknya.
Namun yang paling mengejutkan adalah NL memberikan bonus berupa layanan plus-plus kepada pelanggan yang membeli narkoba dari dirinya.
NL diketahui melakukan aksinya itu di tempat usaha warung kopi yang berlokasi di kawasan Tulungagung. Di tempat tersebut NL sebenarnya bekerja sebagai pelayan.
Namun karena uang yang ia dapat dari pekerjaannya sebagai pelayan di kedai warung kopi tidak mencukupi untuk menghidupkan 3 orang anaknya, ia akhirnya memilih mencari tambahan penghasilan dengan menjual sabu-sabu.
Hal ini dimanfaatkan oleh para bandar sabu untuk memudahkan mereka mengedarkan barang haram tersebut.
Bahkan, berdasarkan informasi yang dihimpun, penjualan sabu tersebut dipaket dengan pelayanan plus-plus dari NL sehingga para lelaki hidung belang akan lebih tertarik untuk membeli narkoba karena harganya pun bisa lebih murah.
Aksi NL itu akhirnya diketahui pihak kepolisian yang selanjutnya menciduk NL ketika berada di Pasar Kanigoro tepatnya di depan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Blitar.
Kepada polisi ia mengaku melakukan hal tersebut karena desakan ekonomi dimana NL merupakan orang tua tunggal untuk 3 orang anaknya.
Sejak pulang dari Hong Kong dua tahun yang lalu karena hamil, NL tidak lagi memiliki pendapatan yang cukup untuk kebutuhan dia dan ketiga anaknya. Sebenarnya NL sejak berinisiatif ingin kembali ke Hong Kong pada awal 2020. Namun karena terhalang pandemi, dan merasa nyaman bekerja sebagai penjual sabu plus plus, akhirnya NL terlena dengan profesi tersebut.
Namun begitu, karena harus berurusan dengan polisi akibat perbuatannya itu, NL pun mengutarakan bahwa dirinya menyesal memilih jalan tersebut karena akibatnya ia harus berpisah dengan ke-3 anaknya. []