Kebodohan Sejati: Ngeyel Tanpa Ilmu
ApakabarOnline.com – Islam ini agama yang telah sempurna sejak 14 abad yang lalu. Segala sesuatu yang dapat mengantarkan ke surga dan menjauhkan dari neraka telah disampaikan dan diterangkan oleh Nabi Muhammad sholallaahu’alaihi wasallam. Namun, seiring perkembangan zaman dan keadaan, banyak hal yang berubah dari Islam oleh penganutnya. Entah karena kurangnya ilmu atau memang karena melampiaskan kreativitas dan inovasinya ke dalam agama, sehingga jadilah ajaran Islam hari ini bermacam-macam aliran, firqoh, dan pemahaman.
Ulama-ulama Ahlussunnah hadir mengingatkan dan mengajak Ummat Islam untuk kembali menetapi ajaran Islam yang murni, berdasarkan Kitabillah dan Sunnah sesuai pemahaman Salaful-Ummah (Sahabat, Tabi’in dan Tabi’it Tabi’in). Rujukan-rujukan dari Ulama generasi Salaf itulah yang mereka gunakan. Tapi ummat Islam ada yang menerima dengan penuh rasa syukur karena mendapat manhaj (metode beragama) yang benar, adapula yang ngeyel dan bersikukuh bahwa ajarannya lah yang benar, tanpa dalil, tanpa ilmu, hanya pendapat pribadi atau golongan. Ulama-ulama khalaf yang bermanhaj salaf pun jadi hinaan, di cap radikal, di cap sesat, si Wahabi dan berbagai laqob dan hinaan lain.
Tidak ada dari mereka, ulama Ahlussunnah wal Jama’ah yang mengajak pada perpecahan ummat, malah sebaliknya ingin menyatukan diatas Sunnah. Manusia-manusia yang belum siap menerima suatu hukum dan kebenaran menganggap sang penyampai sebagai ulama sesat, orang yang keras dan radikal.
Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalla, di pembukaan Rakernas I Dewan Masjid Indonesia pada tanggal 23 November 2018 di Jakarta, pernah berpesan :
Bedakan antara radikal dan amar ma’ruf nahi munkar. Jangan orang bicara amar ma’ruf nahi munkar, kita tidak suka (orang tersebut) lantas kita bilang radikal.
Sebuah pepatah Arab juga mengatakan :
المرء عدو ما جهل
Manusia adalah musuh terhadap apa yang dia tidak ketahui
Jika ingin menjadi manusia yang baik, maka terimalah jika itu kebenaran, jika yang disampaikan telah sesuai dengan al-Qur-an dan Hadits sesuai pemahaman generasi awal Islam. Jangan ngeyel.
Kebodohan Sejati: Ngeyel Tanpa Ilmu
Para ulama membagi kebodohan dalam dua jenis, yaitu:
- Jahil Basith.
- Jahil Murakkab
“Jahil basith” adalah kebodohan yang sederhana, yaitu kebodohannya orang yang tidak tahu tentang sesuatu. Namun jenis kebodohan ini, jika menerima ilmu yang sebelumnya tidak dia ketahui dia mau menerima sehingga menjadi mengerti.
“Jahil murakkab” adalah kebodohan yang parah, yaitu kebodohannya seseorang yang menyangka memahami sesuatu, ternyata pemahamannya itu sebenarnya salah, istilah lainnya; gagal paham. Jenis kebodohan ini yang menjumpai keterangan, dalil dan kebenaran tapi dia tetap menolaknya. Bahasa lainnya ngeyel!
Ditulis oleh Abu Muhammad