April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kisah Pilu, Satu Dari 39 Jasad Pekerja Migran yang Membeku Dalam Kontainer Nekat ke Inggris Untuk Lunasi Hutang

2 min read

ApakabarOnline.com –  Pemberitaan soal penemuan 39 jasad dalam sebuah truk trailer pada Rabu, 23 Oktober 2019, di Inggris, membuat Le Minh Tuan sangat gelisah. Pasalnya putra Le Minh Tuan, Le Van Ha memberi kabar sedang bersiap naik ke sebuah mobil menuju ke Inggris.

“Ayah, saya akan naik ke sebuah mobil menuju Inggris. Saya akan menghubungi keluarga ketika saya sampai Inggris,” tulis Le Van Ha, dalam sebuah pesan di Facebook, seperti dikutip dari channelnewsasia.com, Minggu, 27 Oktober 2019.

Pesan itu diterima Le Minh Tuan sepekan sebelum geger kabar penemuan 39 jasad dalam truk. Bagian kontainer truk itu bersuhu minus atau beku sehingga ke-39 jasad yang ditemukan dalam kondisi membeku. Mereka diduga korban penyelundupan orang.

“Kami belum mendengar kabar dari Le Van Ha, sejak pesan di Facebook itu. Saya sangat yakin dia ada dalam kontainer itu. Saya sungguh ingin putra saya pulang ke rumah,” kata Le Minh Tuan.

Le Minh Tuan tinggal di desa Yen Hoi, sebuah wilayah di provinsi Nghe An, Vietnam. Le Van Ha, 30 tahun, pergi merantau pada Juni 2019 meninggalkan dua anak laki-lakinya dan istrinya. Awalnya dia ke Turki, lalu ke Yunani – Prancis dan tujuan akhir ke Inggris.

Le Van Ha berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di negeri rantau agar bisa membayar utang kepada para penyelundup US$ 30 ribu atau sekitar Rp 421 juta. Utang itu adalah pembayar karena para penyelundup itu telah membawanya ke Benua Biru. Dia juga butuh uang untuk membayar utang atas pembangunan rumah keluarganya di Vietnam sebesar US$ 8,500 atau sekitar Rp 119 juta.

“Dia merantau agar bisa membayar utang dan menabung agar anak-anaknya bisa punya kehidupan yang lebih baik,” kata Le Minh Tuan.

Penemuan 39 jasad dalam sebuah truk trailer berpendingin adalah kabar duka bagi masyarakat Vietnam. Pada Minggu, 27 Agustus 2019, sejumlah kelompok masyarakat melakukan misa pagi untuk mengirimkan doa kepada 39 korban tewas dalam truk tersebut. Otoritas berwenang masih melakukan investigasi lebih lanjut atas kasus ini. []

Advertisement
Advertisement