April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Melawan Stigma Negatif Pekerja Migran Indonesia

2 min read

JOGJA – Sampai sekarang masih saja ada stigma negatif terhadap sebutan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). TKI identik cerita luka, seperti pekerja yang disiksa dan disetrika. Stigma yang terus terjadi, TKI diubah namanya menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk melawan stigma negatif. Realitas sekarang ini, ada 7 juta orang PMI tersebar di 162 negara.

Demikian diungkapkan Tatang B Razak MBA selaku Plt Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jakarta dalam Kuliah Tamu dari BNP2TK di Ruang Aphitarium, kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ringroad Selatan, Bantul, Jumat (22/11/2019).

Sebelumnya Rektor UAD, Dr Muchlas MT membuka acara sekaligus menerima penghargaan dari BNP2TK. Kuliah tamu dan diskusi dipandu Hari Hariyadi SP MSc (Kantor Urusan Bisnis dan Inovasi/KUBI-UAD). Sebelum kuliah umum disampaikan profil dan program KUBI oleh Dr Kintoko MSc Apt (Direktur KUBI-UAD).

Menurut Tatang B Razak, TKI selama ini dilihat sebagai komoditi ekonomi, padahal sebenarnya adalah aset. “Aset dikelola dengan baik memiliki nilai lebih,” ucapnya. Untuk itu, para TKI purna alias  sudah pulang ke Indonesia  dengan dana yang dimiliki menjadi usahawan.

“Jadi TKI bukan tujuan akhir, tujuan antara. Mencari uang, kembali ke Indonesia untuk mengumpulkan modal usaha,” katanya.

Dalam pengamatan Tatang B Razak, tidak semua TKI purna memiliki skill usaha. “Banyak TKI balik ke Indonesia, memulai usaha, bangkrut dan uang habis. Kenapa? Karena tidak ada pendampingan dan penajaman skill,” katanya.

Tatang B Razak berharap, para PMI yang sudah pulang saatnya berhimpun, diberi workshop, pelatihan, penyuluhan atau apapun namanya untuk berwirausaha agar hidup sejahtera.

Tatang B Razak dalam  kuliah tamu lebih banyak bicara tentang penempatan dan perlindungan TKI. “Sudah saatnya para Pekerja Migran Indonesia mewujudkan  keluarganya yang sejahtera sebagai aset bangsa. PMI sebagai kontribusi konkrit membangun bangsa yang bermartabat, adil dan sejahtera,” harapnya.

Sedangkan Muchlas dalam sambutan antara lain mengatakan, UAD sudah menjalin kerja sama dengan BNP2TKI sejak tahun 2013. Tahun mendatang kerja sama bisa ditingkatkan, apalagi UAD memiliki Kantor Urusan Bisnis dan Inovasi (KUBI) bisa berbuat lebih banyak Pekerja Migran Indonesia yang sudah ke Indonesia untuk fokus berbisnis agar bisa sejahtera. Membuat Asosiasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk bergerak di bisnis, KUBI bisa melakukan pendampingan wirausaha dan penajaman skill termasuk membangun jaringan usaha. [Jay-KR]

Advertisement
Advertisement