Memilukan, Lumpuh Usai Divaksin, Seorang Guru Honorer Berhenti Mengajar
SUKABUMI – Seorang guru bernama Susan (31) asal Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi mengalami kelumpuhan dan gangguan penglihatan mulai menjalani vaksin Covid-19 tahap dua.
Susan diketahui merupakan seorang guru honorer di SMAN 1 Cisolok yang mulai mengajar sejak tahun 2012. Di sekolah ini ia mengampu mata pelajaran seni tari dan budaya.
Sejak kelumpuhan yang dialaminya itu, Susan pun terpaksa berhenti mengajar.
“Saya seorang guru, harus mendidik anak. Kalau pun saya bisa jalan, kalau tidak bisa masuk seperti biasa. Saya harus bagaimana? Perjalanan saya masih panjang, saya punya keinginan punya cita-cita,” ungkap Susan, Kamis (29/04/2021).
Saat ini, Susan hanya bisa menunggu harapannya terkabul mengingat kondisi fisiknya yang saat ini masih dalam penanganan pihak medis.
Selain mengajar di SMAN 1 Cisolok, susan juga mengajar di SMPN 2 Cisolok. Salah satu rekan Susan, Yadi Mulyadi menyebutkan bahwa Susan memiliki semangat luar biasa dalam mendidik.
“Sebagai guru seni tari dan budaya, bu Susan ini mengajar seluruh kelas di SMAN 1 Cisolok. Orangnya ceria disukai sama anak-anak dan teman-teman sesama guru,” ungkap Yadi.
Lebih lanjut kata Yadi, Susan sebenarnya takut dengan jarum suntik. Ketika divaksin, Susan sampai harus ditenangkan teman-temannya.
Saat ini Susan hanya bisa terbaring lemah di kasur ruang tamu rumahnya. Ia dijenguk oleh rekan-rekannya yang berprofesi sebagai guru honorer di SMAN 1 Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
“Sekarang sudah bisa melihat walau masih seperti bayang-bayang, tapi tangan masih kaku begitu juga dengan kaki belum bisa bergerak,” kata Susan, didampingi adik dan Opi Sulistiwa sang paman, di kediamannya Kampung Pasir Talaga, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kamis (29/04/2021).
Sementara itu Ketua Komisi Nasional (Komnas) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI ), Hindra Irawan Satari mengemukakan kesan sementara dari kelumpuhan yang dialami Susan tidak terkait vaksinasi.
“Kesan sementara tidak terkait dengan vaksinasi. Namun kita tunggu laporan lengkapnya,” kata Hindra melalui pesan singkat kepada Antara di Jakarta, Kamis (29/04/2021).
Menurut Hindra laporan terkait kelumpuhan dan gangguan penglihatan secara tiba-tiba yang dialami Susan saat ini sedang dalam penanganan Komisi Daerah (Komda) KIPI Jawa Barat.
Petugas Komda Jabar melakukan penelusuran laporan secara menyeluruh untuk mengumpulkan fakta terkait keluhan yang dialami Susan.
“Laporan tersebut selanjutnya akan kami klarifikasi di Komnas KIPI,” tambahnya. []