April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Mimpi yang Lebih dari Sekedar Bunga Tidur

3 min read

Beberapa pakar menjelaskan bahwa mimpi buruk merupakan pertanda kondisi kesehatan fisik dan emosional Anda.

Apa mimpi terburuk Anda? Apakah itu mimpi Anda tengah sekarat dan terbelenggu karena tidak bisa berbuat apa-apa? Apakah Anda terbangun dengan rasa bingung dan jantung berdebar. Lalu, merasa lega bahwa semua itu hanya sebatas mimpi buruk.

Mimpi buruk diklasifikasikan sebagai urutan mimpi yang tampak realistis, sering membuat seseorang terbangun dengan perasaan tidak baik, dan tak sedikit yang berkeringat.

Mimpi buruk adalah pengalaman tidur yang kompleks. Rasa takut adalah emosi dominan yang dirasakan selama mimpi buruk.

Sebuah studi tahun 2014 melaporkan bahwa kesedihan, kemarahan, kebingungan, jijik, frustrasi atau rasa bersalah umum dirasakan mereka yang terbangun dari mimpi buruk.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep berdasarkan 351 mimpi buruk orang dewasa, menemukan bahwa jenis mimpi buruk yang paling sering dialami oleh banyak orang adalah mimpi dengan agresi fisik, diikuti dengan dikejar dan keberadaan kekuatan jahat.

Namun, jika mimpi buruk termasuk sering mengunjungi tidur lelap Anda, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan.

Peneliti memperkirakan dua persen hingga delapan persen orang dewasa tidak bisa beristirahat karena mimpi yang mengerikan mendatangkan malapetaka pada pola tidur mereka.

Secara khusus, mimpi buruk dapat menjadi indikator masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, gangguan stres pasca-trauma dan depresi.

Menurut penelitian, sebuah fenomena yang disebut gangguan perilaku tidur REM, yakni seseorang berperilaku agresif dalam tidur, seperti berteriak, bergerak, atau melompat dari tempat tidur, bisa jadi pertanda adanya penyakit neurologis seperti parkinson.

Namun, beberapa teori berpendapat bahwa mimpi buruk merupakan cara otak manusia mengatasi dan memproses ingatan yang tidak menyenangkan.

“Kami tidak tahu banyak tentang mimpi atau mimpi buruk di luar apa yang Freud dan beberapa tutor psikoanalisis dan psikodinamik lainnya telah jelaskan kepada kami,” jelas profesor Jason Ellis, seorang direktur Northumbria University’s Centre for Sleep Research.

Freud terkenal dengan “interpretasinya” mengenai mimpi. Dia menyarankan bahwa mimpi adalah representasi dari keinginan kita, beberapa di antaranya melekat dan berkembang dengan cara yang unik di alam bawah sadar.

Ellis mengatakan, mimpi adalah latihan pemecahan masalah yang berkelebatan dalam pikiran tanpa kita menyadarinya.

“Di bawah kerangka (kesadaran) itu, kita umumnya akan melihat mimpi buruk sebagai bagian dari proses mencoba berurusan dengan kondisi emosional,” kata Ellis.

Selama mimpi buruk, emosi serta masalah yang kita temui pada siang hari berubah menjadi karakter dan skenario untuk membantu kita mengelolanya dengan lebih baik. Cara ini berpengaruh besar pada kesehatan psikologis.

Bill Fish, seorang peneliti dan pelatih tidur teratur mengatakan, rata-rata manusia mengalami setidaknya satu mimpi buruk dalam seminggu.

Namun, jika mengalami mimpi lebih buruk lebih dari itu, Anda berarti telah mengalami kondisi yang tidak normal. Sesuatu yang harus diobati.

Neil Greenberg, Profesor Kesehatan Mental, menjelaskan, mimpi buruk adalah gejala inti Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), seseorang telah tertimpa peristiwa traumatis. Kondisi semakin buruk karena tidak bisa mengelola stres tersebut.

“Jadi yang terjadi adalah pikiran dan stres yang dialami mencoba bermain-main dengan orang tersebut secara tidak sadar,” jelas Greenberg.

Studi pernah membuktikan bahwa terus menerus mengalami mimpi buruk terikat dengan kondisi gangguan mental, seperti bipolar dan skizofrenia.

Mimpi buruk, tambah Fish, umum terjadi pada orang dengan nyeri kronis, menyebabkan mereka sering terbangun sehingga pola tidur menjadi tidak urutan dan memengaruhi mimpi.

Selain itu, mimpi buruk juga terhubung dengan masalah pernapasan, seperti sleep apnea atau asma.

“Pada dasarnya, mimpi buruk bisa mengubah tubuh Anda yang tidak terbiasa. Otak juga terpengaruh sehingga membiarkan jenis mimpi yang datang adalah buruk,” pungkas Fish.[]

Advertisement
Advertisement