Ngecat Rambut di To Kwa Wan, Dua Perempuan Ini Kepalanya Panas dan Dilarikan ke Rumah Sakit
HONG KONG – Dua orang perempuan muda yang sedang mendapat layanan pengecatan rambut di sebuah salon kecantikan di kawasan Ha Heung Road, To Kwa Wan, Hong Kong tadi malam (31/07/2021) dilarikan ke rumah sakit Queen Elizabeth setelah merasakan keluhan gatal dan panas.
Saat proses pengecatan belum kelar, keduanya merasakan gatal secara tiba-tiba, bahkan salah satunya hingga mengeluarkan asap dari rambutnya.
Petugas di salon yang sedang melayani keduanya langsung mencuci rambut mereka namun menyisakan bengkak di kulit kepala serta kemerah merahan setelah dicuci.
Mendapati keadaan tersebut, kedua perempuan muda tersebut panik, kemudian menelpon Polisi dan meminta bantuan.
Setelah petugas datang, keduanya langsung dilarikan ke unit gawat darurat Rumah Sakit Queen Elizabeth.
Kasus ini dalam penanganan Aparat Kepolisian untuk diselidiki dan dicari penyebab insiden tersebut.
Hingga saat berita ini diturunkan, belum ada yang ditangkap.
Peristiwa serupa beberapa waktu yang lalu pernah menimpa seorang pekerja migran Indonesia di Hong Kong.
Saat itu dialami oleh pemilik akun facebook Tri Dewi Cinta.
Melalui unggahannya di group JOB CARI MAJIKAN HONGKONG, Tri mengeluhkan dampak yang tidak diinginkan usai nyalon di sebuah salon di kawasan Sham Shui Po.
Dalam unggahannya, Tri mengaku usai mendapat pelayanan smoothing, bukan kelembutan yang dia dapatkan, melainkan kulit kepala mberondol atau bentol bentol.
Hal tersebut terlihat dari foto kepala dan rambutnya yang dia unggah bersama postingan tersebut.
Disamping mengunggah foto kepalanya, Tri juga mengunggah foto kartu nama sebuah usaha salon tempat dirinya mendapat pelayanan jasa smoothing.
Untuk sebuah keberimbangan informasi, ApakabarOnline.com berusaha menghubungi Roro, nama dalam kartu nama tersebut yang adalah pengelola salon tempat dimana Tri mendapat jasa smoothing.
Kepada ApakabarOnline.com, Roro menyampaikan beberapa klarifikasi sebagai berikut :
- Sebelum mendapat jasa smoothing, Roro telah terlebih dahulu melakukan screening, sebagaimana menurutnya selama ini dia lakukan terhadap setiap calon konsumennya selama 4 tahun dirinya malang melintang didunia salon kecantikan. Roro juga mengedukasi setiap konsumennya akan pentingnya pemahaman pada zat zat tertentu yang tidak setiap orang kondisi kekebalan tubuhnya sama.
- Tri mengaku sebelumnya pernah mendapat treathment serupa di Indonesia, namun dia tidak ingat merk dan komposisi kandungan bahan apa yang dia gunakan.
- Setelah Tri menyatakan aman, Roro melanjutkan treathment seperti yang diminta Tri dengan menggunakan produk yang selama ini telah dia gunakan untuk ratusan klien dia yang lain.
- Produk yang digunakan merupakan produk yang legal dan beredar di Hong Kong, dimana legalitas sebuah produk yang beredar dipasaran Hong Kong sudah barang tentu lolos uji kelayakan standart Hong Kong.
Berkaitan dengan unggahan Tri, Roro yang baru mengetahui setelah unggahan tersebut viral dibagikan dan dikomentari ribuan facebooker mengaku, apa yang ada dalam unggahan tersebut tidak sepenuhnya benar.
“Bahwa dia datang kesini mendapat jasa layanan di salon ini, itu benar, namun jika dia menulis seolah oleh “diterlantarkan” setelah dampak atau efek samping dari penggunaan merk kosmetik, itu tidak benar. Kita sudah melakukan sesuai prosedur, baik di awal sebelum mendapat treathment, maupun saat dihentikan karena muncul efek sampingnya.” terang Roro.
Bahkan, terkait dengan pembayaran HKD.410, Roro menegaskan, telah mengembalikan uang tersebut tanpa dia minta sebelum dia meninggalkan salonnya.
“Jangan membuat fitnah begitu dong. Tidak baik resikonya, sebab memfitnah itu lebih kejam daripada membunuh. Ingat karma, ingat balasan Allah” imbuh Roro.
ApakabarOnline.com sudah menghubungi Tri melalui inbok ke akun facebooknya, namun hingga berita ini diturunkan, belum beroleh tanggapan. []