PMI Hong Kong yang Cuti Tidak Dicek Corona di Bandara Juanda Usai Presiden Jokowi Umumkan Dua WNI Positif Corona

SURABAYA – Senin (02/03/2020) kemarin, Indonesia resmi masuk menjadi bagian dari 67 negara di dunia yang terjangkiri virus corona usai Presiden Joko Widodo mengumumkannya. Hampir seluruh warga Indonesia, baik yang berada di tanah air maupun yang berada di luar negeri, prihatin mendengar kabar tersebut.

“Saya dengar pas posisi saya masih di Bandara Hong Kong, diberitahu teman lewat WA” tutur Lastri, PMI Hong Kong asal Kediri kepada ApakabarOnline.com pagi ini (03/03/2020).

Sebagai WNI, keprihatinan Lastri bertambah, saat dia terkejut, begitu mendarat di Juanda, dia dan penumpang lain satu pesawat yang berjalan beriringan, sama sekali tidak mendapatkan pemeriksaan corona.

“Hanya disuruh ngisi formulir, tidak ada alat yang disodorkan ke muka (pengukur suhu badan) atau pemeriksaan apalah lainnya.” tutur Lastri.

Lastri menambahkan, pas berada didalam pesawat, dirinya sempat cemas, lantaran saat melihat layar jam tangan digital yang dia kenakan, suhu tubuh Lastri diatas normal.

“Di jam tangan saya, suhu tubuh saya menunjukkan 37,9. Indikator suhu badan di jam tangan saya ini cocok dengan termometer baik yang di tempel di ketiak maupun yang seperti pistol ditodongkan itu. Saya merasa agak meriang memang.” lanjutnya.

Saat berada di area Bandara, sampai dengan bertemu keluarga yang menjemputnya, suhu tubuh Lastri tetap tidak turun dari angka 37.

“Pas menghirup udara surabaya, suhu tubuh saya di posisi 37.5, turun dikit dibanding saat masih di pesawat,” lanjutnya.

Namun, saat ApakabarOnline.com menanyakan suhu tubuh Lastri pagi ini, dia menjawab, setelah bangun tidur yang kesiangan, suhu tubuhnya berada di posisi 36.5.

“Stabil mas, sejak bangun tadi sampai sekarang, suhu tubuh saya 36.5. Kemarin itu memang kurang tidur dan lelah. Ditambah memendam rasa kangen segera kepingin pulang ke rumah, hehe” tutur Lastri.

Hal yang sama juga sampaikan Rina, PMI Hong Kong asal Saradan Madiun yang kemarin baru datang satu penerbangan dengan Lastri.

Meskipun Rina tidak memiliki perangkat pemindai selengkap Lastri, namun Rina juga menyatakan, begitu mendarat dijuanda, dia tidak menemukan gate pemeriksaan corona.

“Mungkin pemeriksaan ada, tapi karena mungkin alatnya lebih canggih di Juanda mas, sehingga penumpang yang turun pesawat tidak tahu atau tidak menyadari kalau sebenarnya diperiksa, tidak seperti di negara lainnya. ” pungkas Rina. []