April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Resiko Pandemi Masih Tinggi, Anggaran Kesehatan Pemerintah RI di Tahun 2022 Dikurangi Rp. 71 Triliun

1 min read

JAKARTA –  Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mempertanyakan kepada pemerintah, ihwal turunnya jumlah anggaran kesehatan dari Rp326,4 Triliun tahun 2021, kini menjadi Rp 255,3 triliun saja di tahun 2022 atau turun Rp. 71,1 triliun atau sekitar 21,8 persen.

“Bukankah  ini saatnya kita memperbesar anggaran kesehatan?  Ada begitu banyak persoalan dalam managemen pandemi yang harus dibereskan dan membutuhkan dukungan anggaran. Serangan Covid-19  telah menunjukkan betapa rapuh struktur kesehatan yang kita miliki,” kata Netty dalam keterangannya, Rabu (18/08/2021).

Netty kemudian meminta pemerintah agar fokus pada sektor kesehatan untuk mengendalikan penyakit. Seperti halnya pandemi Covid-19 yang sedang melanda saat ini.

“Pemerintah harus  fokus pada penguatan sektor kesehatan sebagai basis masalah pandemi. Jangan setengah hati. Tingkatkan anggaran kesehatan dan  perlindungan sosial sebagai bentuk keseriusan penanggulangan pandemi,” urai Netty.

Ia mengajak masyarakat memaknai 17 Agustus sebagai momentum merefleksikan perjuangan para pahlawan dengan kesungguhan dan fokus berperang melawan pandemi. Di mana setiap masa memiliki tantangannya  sendiri.

“Saat ini kita dihadapkan dengan ancaman bencana  kesehatan dan permasalahan ekonomi yang dapat membuat bangsa kian terpuruk. Mari maknai kemerdekaan dengan meningkatkan persatuan,  bergandeng tangan melawan pandemi. Singkirkan kepentingan pribadi dan kelompok serta fokus bersinergi dalam upaya pengendalian Covid-19,” tutur Netty.

Lebih lanjut Wakil Ketua Fraksi PKS ini mengapresiasi  para petugas yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 sebagai pahlawan.

“Dulu  para pahlawan memegang senjata untuk mengusir penjajah, maka sekarang kita banyak menemukan pahlawan yang memegang jarum suntik, menggali makam, menyetir ambulan, mendorong brankar dan sebagainya. Mereka adalah para pahlawan masa kini yang harus mendapat perhatian dari negara,” tutupnya. []

Advertisement
Advertisement