April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Selama Empat Tahun di Hong Kong, LS Rutin Suntik KB, Suami Bertanya, Untuk Siapa ?

3 min read

MAGETAN –  “Kertas yang saya temukan di sebuah map kecil diantara paspor istri saya saya tanyakan ke pak Mantri, dan hasilnya ternyata kata pak Mantri, selama empat tahun (20014-2018) istri saya rutin suntik KB di Hong Kong” tutur DR (38) saat mengawali percakapan dengan ApakabarOnline.com.

DR, bapak dua anak ini mengaku sejak awal istrinya berangkat bekerja ke Hong Kong sudah dengan setengah hati.

“Saya tersudut dengan alasan yang dia buat, sebab jika alasan ekonomi, saat dia berangkat, saya menjadi satpam di sebuah BUMN di luar kota dan pulang seminggu sekali” lanjutnya.

Jarangnya DR berada di rumah, memantik isu perselingkuhan istrinya dengan pria tetangga desa, tetangga kecamatan. Isu tersebut berusaha dibantah oleh DR sebab selain dia tidak melihat sendiri, dia juga menjunjung tinggi keprcayaan dia pada istrinya.

“Awalnya karena isu itu mas, terus alasan kedua karena saya tidak setiap hari pulang. Saya jadi satpam di perusahaan minyak di Cepu, gaji saya terakhir sudah 3,5 juta. Tapi istri saya nyuruh saya di rumah setiap hari dan berwiraswasta. Modalnya, dia mau nyari ke Hong Kong. Terpaksa saya ikhlaskan” lanjutnya.

Keberadaan LS (34) di Hong Kong pun juga mengundang kejanggalan bagi DR saat dia membandingkan kebiasaan PMI Hong Kong lainnya yang berasal dari daerah Lembeyan dan Magetan pada umumnya. Namun DR tetap berusaha untuk selalu percaya pada istrinya, bahwa terpaksa tidak pulang karena berganti-ganti kontrak kerja, terpaksa tidak bisa ngirim uang karena dapat potongan lagi dan seterusnya.

Islam Tidak Menganjurkan Perempuan Menjadi PMI, Kecuali …

Berbelit-belitnya alasan yang disampaikan oleh LS kepada DR terpecahkan saat tanpa sengaja DR yang akan menaruh KTP elektronik istrinya ke dalam map berisi dokumen istrinya menemukan selembar kertas yang isinya jadwal KB suntik.

“Hal mencolok pertama dari kertas tersebut di kop bagian atas ada tulisan “injection contraception schedule” (Jadwal KB Suntik) atas nama istri saya. Dan dalam kertas tersebut, tertera istri saya melakukan suntik KB sejak empat tahun lalu, sedangkan posisi dia di Hong Ko0ng, saya di rumah Lembeyan. Untuk siapa dia suntik KB ?” sesal DR.

Tak hanya dokumen suntik KB, dalam map kecil tersebut, saat DR membuka lembar paspor milik istrinya, dia juga menemukan stempel imigrasi Malaysia pada tahun 2016.

“Di paspornya juga ada stempel imigrasi Malaysia. Masuk tanggal 21 Juli 2016, keluar tanggal 18 Agustus 2016. Sebulan lamanya berada di Malaysia. Untuk apa ? Dengan siapa ? Padahal, saat itu bilang ke saya kalau tidak bisa pulang karena tidak dapat jatah cuti, karena baru ganti majikan lagi.“ lanjut DR

Hal menyakitkan ketiga bagi DR adalah temuan foto mesum dan adegan perbuatan persetubuhan antara LS dengan pria yang tidak DR kenali.

Saat Cuti Kedapatan Suntik KB Selama di Perantauan, PRT Asal Cirebon Meregang Nyawa Ditangan Suaminya Sendiri

 

“Saya juga nemu memori HP di dalam map dompet itu. Pas saya buka isinya, Astagfirullah, ternyata isinya adegan tidak pantas antara istri saya dengan seorang pria yang bukan orang Indonesia. Kelihatannya di Hong Kong kejadiannya. Pria itu kulit dan wajahnya mirip dengan orang Vietnam atau Nepal. Saat saya tanyakan, dia juga tetap memilih diam dan menghindar dari saya” lanjutnya.

Pertanyaan-pertanyan tersebut hingga kini tidak pernah dijawab LS dengan sepatah katapun. Justru LS diam-diam pergi meninggalkan rumah, dan mengabarkan kepada keluarga di Lembeyan kalau dia kembali terbang ke Hong Kong.

Namun sejak sebulan usai kabar telah sampai di Hong Kong diterima keluarga dan DR, hingga sekarang, LS tidak bisa dihubungi. Nomor HP dan Whatsapp yang biasanya digunakan untuk berkomunikasi, hingga kini telah tidak aktif lagi.

Atas dasar temuan dan sikap istrinya tersebut, DR dengan terpaksa memilih jalur tegas.

“Saya menunggu sampai Lebaran. Kalau sampai lebaran tetap tidak mau menghubungi dan memberi penjelasan, setelah lebaran saya akan mengajukan gugatan cerai dengan bukti-bukti yang telah saya kantongi. ” pungkas DR. []

Advertisement
Advertisement