Waktu Terus Berjalan, Begini Ajaran Islam Mengajari Kita untuk Memanfaatkan
JAKARTA – Hari demi hari berlalu, berubah menjadi pergantian pekan, pergantian pekan, kemudian pergantian tahun. Pergeseran waktu kita sadari bersama, dan kita semakin tua, jasad semakin bertumbuh, mendekati maut menurut hitungan usia harapan hidup manusia.
Begitulah waktu berjalan maju, tidak bisa ditarik mundur. Sesal akan terjadi kalau tidak bisa memanfaatkannya dengan baik hari ini.
Para ulama terdahulu sering memberi kita pesan, “Waktu adalah pedang. Kalau kau tidak memotongnya, dia yang memotongmu,”
Kita dipotong waktu. Usia bertambah, waktu memendek, makna hidup semakin menghilang. Waktu dihamburkan dengan hal-hal yang tidak berguna. Katanya karena kesenangan, menikmati hidup sebab hidup cuma sekali. YOLO (You Only Live Once).
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam sudah mengingatkan tentang hal ini, “Dua nikmat yang sering terlupakan, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang.”
Ketika sehat kita menyia-nyiakan kondisi fisik. Jarang olahraga, makan seenaknya, tidak memperhatikan aspek halal dan thayib. Tubuh hanya dipakai bekerja, ingat Allah terbilang jarang.
Ketika waktu kita luang, kita malah main game. Scroll media sosial tanpa henti, memperhatikan hal yang tidak begitu penting. Keluangan waktu itu telah membuat kita lebih banyak tertawa.
Hisab Waktu
Allah ta’ala berfirman,
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-‘Ashr).
Kalau melihat ayat itu dan merenungkannya, rugi sekali kalau hidup cuma digunakan untuk hal-hal demikian. Justru karena hidup cuma sekali, tidak bisa ditarik mundur, maka waktu, kesempatan, dan kesehatan harus digunakan dengan bijak, agar kita bisa memberi manfaat pada manusia yang lain.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam juga berpesan pada kita, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain.” Kaitannya dengan waktu, ialah memberi manfaat selama nikmat waktu luang itu masih diberikan kepada kita.
Kita akan ditanya, masa muda untuk apa, dan waktu luang buat apa. Kalau tidak tepat pemanfaatannya, waktu akan bersaksi di hadapan Allah, bahwa kita adalah makhluk bodoh yang menghamburkan waktu.
Waktu Luang
Waktu luang itu bukan hanya karena kita meluangkannya, tapi juga karena kita diberkahi oleh Allah, sehingga meskipun padat aktivitas, ada saja waktu yang bisa digunakan untuk diisi dengan hal yang sangat bermanfaat.
Masalah produktivitas yang dibahas seminar-seminar dengan konsep Barat, akan kurang kalau tidak membahas soal keberkahan waktu. Ini soal ruh, yang pemikiran Barat tak pernah miliki sampai saat ini, meski dengan peradaban yang maju.
Perubahan Sudut Pandang YOLO
You only live once. Yes, I agree. No doubt with it. Yang jadi masalah bukan slogannya. Tapi bagaimana memandangnya. Justru karena hidup hanya sekali, hindari penyesalan. Hisab itu berat, dan penantiannya pun panjang, sepanjang waktu yang tidak pernah bisa dibayangkan manusia.
Karena kita hidup hanya sekali, ibadah sepuasnya, dekatkan diri pada Allah semaksimal mungkin, dan beri manfaat kepada manusia sebesar-besaranya—menurut kadar kemampuan kita tentunya. Waktu yang tak bisa ditarik mundur, bagaimanapun harus digunakan dengan baik untuk menghindari penyesalan di hari Hisab nanti.
Mari kita ubah cara pandang kita. Aktivitas yang positif itu tidak sekadar bermanfaat, tapi juga berpotensi berpahala, yang Allah ridha pada aktivitas itu. Tidak ada sisi positif dalam hal keharaman. Orang telanjur memahami hal negatif sebagai seks bebas dan narkoba. Maka di luar itu, semuanya positif. Bicara saham, positif. Dark comedy, positif. Traveling, positif. Dan lain sebagainya.
Kita ingat bersama, positive vibes itu kalau ada ruh tauhid di dalamnya, ada ruh ibadah di dalamnya, dan juga sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. It is the real positive vibes. Di luar itu, anggap saja negatif. Semoga Allah memberkahi hidup dan waktu kita, sehingga kita diwafatkan dalam keadaan yang bertaqwa. Aamiin. []
Sumber Islamic Base