Waspada, Potensi Penularan, Kasus Positif COVID-19 Masih Cenderung Meningkat
JAKARTA – Kasus positif COVID-19 per hari ini, Selasa (07/07/2020), pukul 12.00 WIB berjumlah 1.268 kasus. Selain kasus positif, lebih dari tiga belas ribu orang masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan atau PDP. Ini menjadi indicator kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan virus.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa beberapa provinsi memiliki kecenderungan kasus positif meningkat. Ia mengimbau peran serta masyarakat dalam pengendalian penyebaran virus SARS-CoV-2.
“Peran serta masyarakat menjadi faktor penentu di dalam pengendalian ini,” ujar Yurianto dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Selasa (07/07/2020).
Di samping pengendalian untuk memutus penularan virus, Yurianto juga mengatakan pengendalian dapat membantu untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan COVID-19.
“Kita sadari sekarang bahwa rawatan penderita COVID tidak murah dan tidak mudah. Beban yang berlebihan bagi satu rumah sakit untuk merawat COVID-19 ini akan berdampak pada kerugian yang besar,” lanjutnya.
Dalam setiap kesempatan, Yurianto mengajak semua pihak untuk menjalankan protokol dengan baik.
“Kita yang bisa menghentikan sebaran ini. Tetap gunakan masker dengan cara yang benar, jaga jarak setidak-tidaknya lebih dari 1 meter, dan rajin mencuci tangan. Ini satu-satunya cara yang bisa kita lakukan. Peran saudara-saudara sekalian menjadi penentu di dalam memutuskan rantai penularan COVID-19 ini,” tekannya.
Sementara itu, Achmad Yurianto menyampaikan bahwa penularan COVID-19 tersebar di 456 wilayah administrasi kabupaten dan kota. Pihaknya memonitor potensi penularan pada orang dalam pemantauan (ODP) yang berjumlah 38.702 orang dan pengawasan yang ketat pada pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 13.471 orang.
Sedangkan pemeriksaan spesimen yang dilakukan periode kemarin sampai dengan hari ini (7/7), sebanyak 17.816 spesimen. Total yang telah diperiksa berjumlah 946.054 spesimen.
“Kalau kita perhatikan sebaran penambahan kasus tersebut, di antaranya adalah dari Jawa Timur melaporkan 280 kasus baru dan 118 sembuh. Kemudian, yang kedua adalah Sulawesi Selatan dengan 218 kasus, dan 45 sembuh. DKI Jakarta, melaporkan 190 kasus baru dan 241 sembuh. Jawa Tengah 140 kasus baru dan 50 sembuh. Serta, Jawa Barat, 79 kasus baru, dengan 45 sembuh,” jelas Yurianto.
Di sisi lain, jumlah pengujian secara nasional baru mencapai 3.394 uji per satu juta penduduk. Angka tersebut merupakan angka rata-rata nasional, namun ada lima provinsi yang angka pengujian cukup tinggi.
Lima provinsi dengan pengujian tinggi yakni DKI Jakarta 26.527 tes per satu juta penduduk, selanjutnya Sumatera Barat 9.124, Bali 8.870, Sulawesi Selatan 6.288 dan Papua 5.440. []