April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Demi Menghemat Uang Untuk Biayai Pengobatan Saudara Laki-Lakinya, Anak Mantan Pekerja Migran di Hong Kong Ini Tewas Setelah Rela Bertahun-Tahun Makan Nasi dan Cabai

2 min read

HONG KONG – Wu Huayan, perempuan asal Cina akhirnya meninggal akibat hanya makan nasi dan cabai bertahun-tahun demi menghemat uang guna membayar biaya pengobatan saudara laki-lakinya.

Wu, 24 tahun meninggal dalam perawatan di rumah sakit Guizhou pada 13 Januari 2020. Dia didiagnosa menderita kekurangan gizi akut, tubuh sangat kurus dan menderita komplikasi penyakit.

Ibunya meninggal saat Wu berusia 4 tahun dan menyusul ayahnya saat dia berusia 18 tahun. Awalnya, kedua orang tuanya merupakan pekerja migran di Hong Kong. Namun setelah ibunya meninggal, Wu kecil dengan didampingi neneknya membantu merawat saudara laki-lakinya, sedangkan ayahnya bekerja di sebuah rumah makan di Hong kong. Wu merawat saudara laki-lakinya sendirian dan kerap khawatir dengan pengobatan saudaranya yang menderita psikosis intermiten, gangguan mental.

Wu bertahan hidup dengan dana bantuan sebesar 300 yuan atau setara dengan Rp 596 ribu setiap bulan.

Untuk menghemat pengeluaran, Wu tidak sarapan, dan setiap hari hanya makan nasi bercampur cabai. Bahkan dia kerap hanya makan cabai.

“Saya tidak seperti anak-anak lain yang dapat meminta kepada orang tua mereka uang lebih banyak untuk mereka gunakan. Saya tidak punya orang tua,” kata Wu sebelum ajal menjemputnya, sebagaimana dilaporkan Harian Xi Xuang, 15 Januari 2020.

Wu pertama kali masuk berita utama media pada Oktober 2019 setelah muncul pengumpulan dana di Internet untuk operasi katup jantung dirinya. Jumlah biaya yang dibutuhkan 20 ribu yuan.

Wu yang berusia 23 tahun memiliki tinggi tubuh hanya 1,35 meter dan berat 21,4 kilogram.

Sejak merasakan sakit tahun 2018, tubuhnya berangsur semakin lemah, sulit tidur, rambutnya berguguran. Awalnya dia menolak berobat ke dokter, namun temannya memaksa dia untuk berobat.

Hasil diagnosa menyebutkan, 3 dari 4 katup jantung Wu tidak berfungsi dengan baik. Dia harus menjalani operasi.

Setelah sejumlah organisasi melakukan pengumpulan dana tanpa sepengetahuan Wu, ternyata dia tidak dapat menjalani operasi karena masalah berat tubuh.

Wu yang sangat bersemangat untuk bersekolah dan bercita-cita menjadi akuntan di bank, berharap tubuhnya segera pulih.

“Saya berharap untuk secepatnya pulih. Saya harus ikut ujian tahun depan. Saya ingin mendapatkan pekerjaan dan mendapat uang dari kedua tangan saya ini,” kata Wun.

Namun perempuan Cina yang dikenal mandiri oleh teman-temannya ini, menghembuskan nafas terakhirnya dua hari lalu. []

Advertisement
Advertisement