April 18, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Derita TBC, PMI Asal Lumajang Meninggal Saat Akan Dipulangkan

2 min read

LUMAJANG – Manusia hanya bisa berupaya, namun keputusan sepenuhnya menjadi kuasa Allah SWT. Maksud hati merantau memperbaiki perekonomian rumah tangga dan keluarga, namun apa daya jika ajal menjemput sebelum semua niat terlanksana.

Seperti yang dialami Siti Aisyah, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Mlawang Kecamatan Klakah Lumajang Jawa Timur ini. Baru 10 bulan bekerja, Aisyah harus berhenti bekerja dan pulang untuk selamanya.

Dikutip dari Suara Indonesia, jenazah Siti Aisyah telah tiba di rumah duka pada Selasa (14/1/2020) malam sekira jam 19:00 dan langsung dimakamkan malam itu juga.

Keterangan yang disampaikan oleh SBMI cabang Lumajang menyatakan, dari laporan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, sebelum meninggal, wanita kelahiran 1995 itu diketahui menderita sesak dan batuk.

Karena sakitnya cukup lama, majikan membawanya ke klinik kesehatan setempat. Setelah diperiksa, ternyata yang bersangkutan menderita Tuberculosis. Akhirnya pihak majikan mengembalikan Siti Aisyah ke agensi melalui KJRI.

“Karena semakin parah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Johor Bahru. Dan ada rencana mau dipulangkan ke Indonesia melalui jalur laut,” ucap Wahyu Hidayat dari SBMI Lumajang, Rabu (15/01/2020).

Namun sebelum jadwal pemulangan yang ditentukan, Siti Aisyah sudah meninggal dunia pada 9 Januari 2020. Setelah proses administrasi selesai, jenazah baru diterbangkan ke Indonesia pada 14 Januri 2020.

“Untuk pemulangan jenazah gratis dari KJRI, mulai Johor sampai ke Bandara Juanda Surabaya,” ucapnya.

Kemudian SBMI Lumajang meminta bantuan Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) untuk proses administrasi di bandara. Agar jenazah bisa dikeluarkan dan dibawa ke rumah duka.

“Kita meminta bantuan LP3TKI untuk proses pengeluran jenazah dari bandara,” ujarnya.

Sedangkan dari Bandara Juanda ke Lumajang, jenazah dibawa menggunakan ambulan berkat bantuan dari para komunitas dan relawan. “Untuk membawa jenazah ke rumah duka, ini dibiayai oleh relawan,” kata Wahyu. []

Advertisement
Advertisement