Jalur Kedatangan PMI Mulai Dibuka, Pemkab Madiun Aktifkan Pusat Karantina
MADIUN – Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur mengaktifkan Sanggar Pramuka Kabupaten Madiun di Kecamatan Jiwan sebagai lokasi karantina pekerja migran Indonesia (PMI) asal daerah itu. Ketua Satgas Covid-19 Jiwan, Imam Nurwedi mengatakan, pengaktifan kembali lokasi karantina pekerja migran tersebut untuk mengantisipasi peningkatan kepulangan para PMI menyusul telah selesai masa kontrak kerja ataupun cuti bulan puasa dan lebaran.
“Saat ini seluruh sarana dan prasarana di Sanggar Pramuka Kabupaten Madiun itu sedang disiapkan. Terdapat 20 kamar yang disiapkan untuk sementara waktu,” ujar Imam di Madiun, Senin (07/03/2022).
Menurut dia, lokasi karantina tersebut akan digunakan sebagai tempat isolasi para pekerja migran asal Kabupaten Madiun yang telah selesai menjalani karantina di Bandara Juanda ataupun Wisma Atlet Jakarta. Nantinya, setiap pekerja diwajibkan menjalani isolasi atau karantina selama dua hari di lokasi tersebut.
Selain itu, mereka juga akan dilakukan tes cepat antigen sebelum diizinkan berkumpul dengan keluarganya di kampung halaman. Imam menjelaskan, upaya karantina lokal di Madiun dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 yang masif, utamanya varian Omicron.
Para pekerja migran asal Madiun diperkirakan akan datang dari sejumlah negara tujuan bekerja. Seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan, dan Hong Kong.
Ia menambahkan, dalam dua bulan terakhir, Pemkab Madiun melalui Dinas Tenaga Kerja telah melakukan empat kali penjemputan sembilan pekerja migran asal daerah setempat. Sebanyak sembilan pekerja migran tersebut telah menjalani masa karantina dan kembali ke keluarga.
Sesuai data, Pemkab Madiun juga menyediakan lokasi lain, yakni gedung milik PT INKA Multi Solusi (IMS) di Desa Kuwiran, Kecamatan Kare sebagai tempat karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Sejak diaktifkan kembali awal tahun 2022, tempat karantina telah menampung tiga warga Kabupaten Madiun yang pulang usai menunaikan ibadah umrah.
“Untuk isoter di Gedung IMS Desa Kuwiran, Kare juga tetap disiagakan. Selter tersebut dikhususkan bagi PPLN dari kalangan jemaah umrah. Sedangkan Sanggar Pramuka khusus untuk pekerja migran,” kata Imam.
sumber : Antara