Jumlah Penumpang Tujuan Hong Kong Turun Drastis
JAKARTA – Perkembangan situasi akibat terus berlangsungnya aksi unjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong berdampak besar ke beberapa maskapai. Qantas Airways misalnya. Pemesanan tiket maskapai asal Australia ini untuk tujuan ke pusat keuangan Asia itu turun.
Karena itu, Qantas berencana menggunakan pesawat yang lebih kecil untuk melayani beberapa penerbangan dari dan ke Hong Kong. Alan Joyce, Chief Executive Qantas, mengatakan, permintaan untuk rute Hong Kong turun hingga 10%.
Qantas bakal menggunakan pesawat Airbus A330-200 yang lebih kecil dari A330-300 untuk beberapa penerbangan ke Hong Kong selama beberapa bulan ke depan. “Itu akan memakan sekitar 7% kapasitas dari rute Hong Kong,” kata Joyce, Kamis (22/8), seperti dikutif FT.com
Dinamika di Hong Kong Membuat Puluhan Calon PMI yang Visanya Turun Dipending Keberangkatannya
Selanjutnya, Qantas akan memindahkan pesawat-pesawat yang lebih besar tersebut ke pasar-pasar yang memiliki pertumbuhan signifikan. Misalnya, Manila dan Singapura.
Sebelumnya, Cathay Pacific, maskapai terbesar Hong Kong, menyatakan, mereka tampaknya bakal membukukan pendapatan lebih rendah akibat aksi unjuk rasa yang sudah berlangsung berminggu-minggu.
Memang, menurut Cathay Pacific, jumlah penumpang selama Juli 2019 naik 4% dibanding bulan yang sama pada 2018. Tapi, mereka memperkirakan, angka di Agustus tidak terlalu cerah karena “peristiwa baru-baru ini” di Hong Kong.
“Kami mengantisipasi dampak yang jauh lebih signifikan terhadap pendapatan kami pada Agustus dan seterusnya,” ujar Ronald Lam, Chief Customer and Commercial Officer Cathay Pacific.
Kemlu : Indonesia Mempertimbangkan Penghentian Pengiriman PMI Ke Hong Kong
“Lalu lintas ke Hong Kong, baik bisnis maupun liburan, telah melemah secara substansial,” sebut Lam. “Kami juga melihat lalu lintas di luar Hong Kong mulai melemah juga, terutama pada jaringan jarak pendek kami, termasuk China daratan, Taiwan, Korea Selatan, dan Asia Tenggara”.
Pekan lalu, Bandara Internasional Hong Kong mengalami gangguan penerbangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, saat pengunjuk rasa menduduki terminal keberangkatan salah satu pusat penerbangan tersibuk di dunia itu.
Semua penerbangan keberangkatan dan kedatangan di Bandara Hong Kong dibatalkan pada 12 Agustus. Dan, operasional bandara baru berjalan normal dua hari kemudian. []