April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Melihat Dari Dekat Sorgum, Komoditi yang Digadang-Gadang Presiden Jokowi Untuk Gantikan Gandum

3 min read

JAKARTA – Sorgum (Sorghum spp.) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai. Sorgum merupakan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara.

Menukil laman littan, sorgum juga mengandung serat tidak larut air atau serat kasar dan serat pangan, masing-masing sebesar 6,5% – 7,9% dan 1,1% – 1,23%. Kandungan proteinpun seimbang dengan jagung sebesar 10,11% sedangkan jagung 11,02%.

Begitu pula dengan kandungan patinya sebesar 80,42% sedangkan kandungan pada jagung 79,95%. Hanya saja, yang membuat tepung sorgum sedikit peminat adalah karena tidak adanya gluten seperti pada tepung terigu. Masyarakat indonesia sudah tenggelam dalam nikmatnya elasitisitas terigu, karena tingginya gluten, dan inilah yang membuat adonan mie, dan roti menjadi elastis.

Terlalu banyak makan dari bahan pangan bergluten tidaklah terlalu baik untuk kesehatan, karena dapat menyebabkan celiac desease. Ini merupakan salah satu titik tolak bahwa alternatif tepung yang sehat dapat dikonsumsi adalah tepung sorgum.

Selain itu Sorgum dikenal memiliki manfaat yang lebih baik daripada tepung terigu karena gluten free serta memiliki angka glikemik index yang rendah sehingga turut mendukung tren gerakan konsumen gluten free diet seperti di negara-negara maju.

Dari latar belakang hal tersebut, Kabupaten buleleng melakukan terobosan dengan melakukan diversifikasi  pangan dengan membudidaya Sorgum / jagung gempal. Di Desa Tegal linggah kecamatan Sukasada, mulai di budidayakan dengan potensi hasil yang baik, yang akan dihitung hasilnya pada saat panennya secara ubinan. Panen dan penghitungan ubinan direncanakan pada tanggal 29 September 2020.  Sorgum yang baru pertama kali di budidaya di  Kecamatan Sukasada, dengan harapan sorgum ini dapat di budidaya selain dataran rendah, karena  tegal linggah mempunyai ketinggian 475mdpl. Selanjutnya hasil panen akan digunakan untuk kebutuhan bibit, untuk hal itu hasil panen akan di simpan oleh Perusda Provinsi Bali.

Bagi orang Indonesia, bersantap tanpa nasi rasanya kurang mantap. Bahan pangan pokok satu ini seolah-olah tak tergantikan oleh apapun. Padahal, Nusantara memberikan banyak pilihan makanan pokok, termasuk sorgum.

Dibanding nasi alias beras, sorgum diklaim jauh lebih unggul dalam hal nilai gizi. Data Departemen Kesehatan mencatat bahwa sorgum memiliki kandungan protein, kalsium, zat besi, fosfor, dan vitamin B1 yang lebih tinggi dibanding beras. Sorgum juga diklaim baik dikonsumsi penyandang diabetes lantaran kandungan gulanya yang rendah.

Bagi mereka yang tengah melakoni diet, sorgum juga bisa jadi kawan bersantap yang ideal. Perut terasa kenyang lebih lama karena kandungan seratnya yang tinggi.

Di samping pangan, sorgum juga menyimpan aneka manfaat lain seperti sebagai pakan ternak, energi, serat, pupuk, obat-obatan, dan sesuatu yang menyenangkan.

Sebagai pakan ternak, batang dan daun sorgum bisa menjadi santapan sehat bagi sapi, kerbau, kambing, dan domba. Dari penelitian yang dilakukannya, Supriyanto menyimpulkan bahwa kandungan protein di batang sorgum bisa meningkatkan bobot sapi pedaging hingga 0,9-1,6 kilogram per hari atau meningkatkan produksi susu sebanyak 10-15 persen. Sedangkan biji-biji sorgum bisa dimanfaatkan sebagai pakan ayam dan burung puyuh.

Sebagai energi, batang dari beberapa jenis sorgum dapat diolah menjadi etanol. Batang ini diketahui menghasilkan nira yang kemudian diolah menjadi gula atau sirup. Nira kemudian difermentasi dan mengalami proses distilasi sehingga menjadi etanol 95 persen.

Dari sekian banyak manafaat sorgum tersebut, maka sorgum ini mempunyai potensi besar untuk di kembangkan sebagai alternatif pangan pokok pengganti beras.[]

 

Advertisement
Advertisement