April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Mengenal Flu “ Dingin” Dan Cara Mengatasinya

4 min read

Banyak orang yang tinggal dan bermukim di negara yang memiliki 4 musim, menganggap datangnya musim dingin sebagai datangnya musim wabah penyakit flu dan hypotermia. Berada dalam tempat yang memiliki suhu sangat dingin memang dapat menyebabkan penyakit yang sangat serius seperti hipotermia, namun tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa cuaca dingin dapat membuat Anda terkena flu.

Lalu, bagaimana flu bisa mewabah saat musim dingin tiba ? Tim Ahli dari Mediskus menjelaskan, percepatan penyebaran virus flu saat musim dingin adalah yang sebenarnya terjadi. Nukan karena dinginnya lalu terjangkiti flu, melainkan kebiasaan manusia yang bermukim di bawah cuaca dingin yang membuat virus flu lebih cepat menular.

Tim Mediskus menyebutkan, Kebiasaan banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rumah dan lebih dekat dengan keluarga mereka selama musim dingin. Sehingga penularan kuman lebih mudah terjadi.

Disamping itu, Anak-anak akan berada di sekolah dan berbagi kuman dengan anak lainnya. Tidak seperti di musim panas atau tidak turun hujan dimana mereka akan lebih sering bermain di luar.

Tim Mediskus menyatakan, bahwa tipikal dari virus flu  merupakan virus yang menyebabkan flu biasanya menyebar lebih mudah di udara yang dingin dan kering. Saluran hidung kita lebih kering selama musim dingin (karena udara kering), memungkinkan virus flu untuk bertahan dan membuat kita menjadi lebih cepat sakit, dibandingkan selama musim semi atau panas.

Ganasnya Musim Dingin Hong Kong Awal Tahun Ini, 24 Orang Meninggal Dunia

Lalu, Sebenarnya bagaimana sakit flu itu ?

Virus flu menyebar lewat udara ketika seseorang terinfeksi batuk, bersin atau bicara. Anda dapat menghirup virus tersebut secara langsung, atau melalui suatu benda seperti telepon atau keyboard komputer, dan kemudian menghantarkannya ke mata, hidung atau mulut anda.

Flu disebabkan oleh tiga tipe virus – influenza A, B, dan C. Tipe A menyebabkan pandemi flu yang mematikan (epidemi pada belahan bumi) yang menyerang setiap 10 sampai 40 tahun. Tipe B menyebabkan pandemi dengan skala yang lebih kecil. Tipe A atau B dapat menyebabkan sirkulasi flu setiap musim dingin. Tipe C tidak pernah berkaitan dengan epidemi yang besar.

Tipe C cukup stabil, tapi tipe A dan B secara konstan berubah dan memunculkan kekhawatiran baru bagi masyarakat secara reguler. Sekali anda terkena flu, antibodi yang terbentuk akan menekan penyebabnya, tetapi tidak akan melindungi anda dari virus yang telah bermutasi. Itulah mengapa dokter merekomendasikan suntikan flu setiap tahun.

 

Risiko flu meningkat atau dapat berkomplikasi jika anda :

  • Bayi atau anak-anak
  • Berusia lebih dari 50 tahun
  • Memiliki penyakit yang kronis, seperti diabetes atau penyakit janung, penyakit ginjal atau paru-paru.
  • Memiliki sistem imun yang lemah, seperti HIV AIDS.
  • Hamil ketika akan musim flu
  • Penduduk yang ada di care center.
  • Bekerja di care center.
  • Secara reguler melakukan kontak secara dekat dengan bayi atau anak-anak.

Anak yang menggunakan aspirin dalam waktu yang lama juga dapat meningkatkan risiko dengan lebih besar. Vaksin flu aman bagi anak-anak usia 6 bulan atau lebih. Jika anak anda tidak berisiko akan tetapi tinggal dengan orang yang memiliki risiko tersebut, anda tetap harus memberikan vaksin pada anak anda. Cara tersebut akan mengurangi risiko anak anda terinfeksi. Lebih banyak orang yang terimunisasi, lebih sedikit flu akan menyebar pada sebuah komunitas.

 

Pencegahan Flu “Influenza”

Influenza bisa dicegah atau diminimalkan penyebaran dan dampaknya dengan beberapa pilihan cara berikut :

  • Gunakan vaksinasi flu secara rutin tiap tahun. Waktu yang tepat untuk vaksinasi adalah saat sebelum masa puncak dari musim flu. Perlu dua minggu bagi tubuh untuk membangun sistem imun tubuh mulai dari pemberian vaksin. Tanyakan pada dokter anda waktu yang tepat.

Tetap ingat bahwa vaksin flu tidak akan menghilangkan risiko terkena flu, khususnya pada orang dewasa. Tapi vaksin ini dapat mengurangi risiko terkena flu. Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bila saat pemberian vaksin flu dan sirkulasi wabah flu dekat, vaksin flu akan efektif antara 70% sampai 90% untuk melindungi.

Hal ini lebih sedikit efektivitasnya pada orang dewasa. Para ahli kesehatan merekomendasikan vaksinasi pada orang di atas 50 tahun karena vaksin akan mengurangi risiko komplikasi flu, perawatan di RS dan kematian.

 

  • Cusi tangan. Mencuci tangan adalah cara terbaik dalam mencegah infeksi flu biasa. Gosok telapak tangan anda sedikitnya 15 detik, sabuni dengan benar dan tutup keran menggunakan tisu. Atau gunakan jel pembersih tangan berbahan dasar alkohol paling sedikit berkadar alkohol 60 persen.
  • Makan secara benar dan tidur secara teratur. Diet yang salah dan kurang tidur melemahkan imunitas anda dan menyebabkan anda lebih rentan terinfeksi.Diet seimbang dengan buah segar dan sayuran, gandum atau nasi, dan makanan yang mengandung protein adalah yang terbaik untuk banyak orang. Tidur yang cukup dan teratur juga perlu untuk kesehatan sistem imun. Secara umum, orang dewasa sangat baik tidur malam selama 7 sampai 8 jam. Anak-anak dan remaja membutuhkan tidur malam 9 sampai 10 jam.
  • Berolahraga secara teratur. Melatih kardiovaskuler secara teratur – berjalan, bersepeda, aerobik – meningkatkan sistem imun anda. Olahraga tidak dapat mencegah infeksi, tetapi jika anda terkena flu, anda akan lebih sedikit kemungkinannya terkena dampak yang parah dan sembuh lebih cepat daripada orang yang tidak fit.
  • Hindari kerumunan orang saat musim flu. Flu menyebar dengan mudah dimanapun orang-orang banyak berkumpul – pada care center, sekolah, kantor, auditorium dan alat transportasi publik. Menghindari kerumunan orang pada saat musim flu akan mengurangi kesempatan anda terinfeksi flu. [Asa / Dihimpun dari berbagai sumber]

 

Advertisement
Advertisement