April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Pemasaran PRT Secara Online Bak Berdagang Budak Akhirnya Diselidiki Aparat Berwenang

3 min read

ApakabarOnline.com – Setelah viral selama hampir sepekan, penegak hukum Kuwait menyelidiki kasus perdagangan manusia yang menggunakan media sosial Instagram milik Facebook. Pelaku diduga menggunakan sejumlah akun medsos dengan modus menawarkan pembantu rumah tangga.

Perempuan-perempuan itu ditawarkan melalui tagar seperti “maids for transfer” atau “maids for sale”. Selain di medsos, investigasi BBC News berbahasa Arab menemukan, adanya pasar budak online pada aplikasi yang disediakan oleh Google dan Apple.

Kepolisian Kuwait mengatakan, pemilik akun medsos telah diperintahkan untuk menghapus iklan-iklan tersebut. Mereka juga telah dipaksa untuk menandatangani komitmen hukum, berjanji tidak lagi terlibat dalam kegiatan tersebut.

Instagram mengklaim telah menghapus konten baik di Facebook maupun Instagram dan akan mencegah pembuatan akun baru yang dirancang untuk pasar budak online.

Dr Mubarak Al-Azimi, Kepala Otoritas Publik untuk Tenaga Kerja Kuwait, mengatakan sedang menyelidiki perempuan-perempuan yang dijual melalui aplikasi, termasuk gadis berusia 16 tahun dari Guinea, Afrika Barat–sebut saja namanya Fatou. Padahal, hukum Kuwait mengatakan bahwa pekerja rumah tangga harus berusia di atas 21 tahun.

Seorang petugas polisi yang diduga terlibat dalam perdagangan itu juga sedang diselidiki oleh pihak berwenang.

Laporan investigasi itu diterbitkan BBC pada 31 Oktober lalu dan menemukan bahwa pekerja rumah tangga secara ilegal dibeli dan dijual secara online di pasar gelap yang berkembang pesat.

“Ambil smartphone dan Anda dapat menggulir ribuan foto mereka, dikategorikan berdasarkan ras, dan tersedia untuk dibeli dengan harga beberapa ribu dolar,” tulis BBC.

“Apa yang mereka lakukan adalah mempromosikan pasar budak online,” kata Urmila Bhoola, pelapor khusus PBB tentang bentuk perbudakan kontemporer.

“Jika Google, Apple, Facebook atau perusahaan lain meng-hosting aplikasi seperti ini, mereka harus dimintai pertanggungjawaban.”

Setelah diberitahu tentang masalah ini, Facebook mengatakan telah melarang salah satu tagar yang terlibat.

Google dan Apple mengatakan mereka bekerja dengan pengembang aplikasi untuk mencegah aktivitas ilegal.

Penjualan ilegal adalah pelanggaran yang jelas dari aturan perusahaan teknologi AS untuk pengembang dan pengguna aplikasi.

 

Aplikasi 4Sale

Berpura-pura sebagai pasangan yang baru tiba di Kuwait, tim BBC menyamar dan berbicara dengan 57 pengguna aplikasi dan mengunjungi lebih dari selusin orang yang berusaha menjual pekerja rumah tangga melalui aplikasi e-commerce bernama 4Sale.

Para penjual hampir semuanya menganjurkan untuk menyita paspor perempuan, mengurung mereka di rumah, mencegah waktu istirahat, dan membatasi atau tidak ada akses sama sekali untuk ponsel.

Aplikasi 4Sale memungkinkan seseorang untuk memfilter berdasarkan ras dan harga sesuai dengan kategori. Misal, “Pekerja Afrika, bersih dan tersenyum” atau “Orang Nepal yang berani meminta cuti”.

Ketika berbicara dengan penjual, tim yang menyamar sering mendengar bahasa rasis. “Orang India adalah yang paling kotor,” kata seorang pria.

Tim investigasi menyebutkan harga yang ditawarkan sekitar US$ 2.000. Bahkan, pembeli bisa menjual lagi pembantu tersebut dengan harga US$ 3.300.

“Ini adalah contoh klasik perbudakan modern,” kata Bhoola. “Di sini kita melihat seorang anak dijual dan diperdagangkan seperti barang, seperti sepotong properti.”

Majikan potensial membayar biaya kepada agen dan menjadi sponsor resmi pekerja rumah tangga.

Dalam aturan yagn dikenal dengan nama sistem “Kafala”, pekerja rumah tangga tidak dapat mengubah atau berhenti dari pekerjaannya, atau meninggalkan negara tanpa izin sponsornya.

Aplikasi 4Sale dan Instagram memungkinkan agen menjual pekerja rumah tangga mereka ke majikan lain untuk mendapatkan keuntungan.

Pasar budak online ini tidak hanya terjadi di Kuwait. Di Arab Saudi, penyelidikan menemukan ratusan wanita dijual di Haraj, aplikasi e-commerce populer. Ada ratusan lagi di Instagram, tulis BBC. Tidak ada komentar dari aplikasi Haraj.

Pemerintah Kuwait mengatakan akan berperang dengan perilaku semacam ini. Sampai saat ini, tidak ada tindakan signifikan yang dilakukan terhadap platform. Dan belum ada tindakan hukum terhadap wanita yang mencoba menjual Fatou. Namun, aplikasi 4Sale telah menghapus bagian pekerja rumah tangga dari platformnya. []

Advertisement
Advertisement