April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Piye Kabare, Penak Jamanku To?

1 min read

…..: Apa?!

…..: Mbahmu kiper!

Sekali lagi aku tak mau mendengar ucapan itu lagi ya?

Perutku mual setiap kau berkata seperti itu

Memperbandingan jaman sekarang dan jaman dahulu

Hanya akan melahirkan sikap malas berpikirmu menyikapi perubahan

Aku akan jawab, Tidak!

Ayo kawan-kawan, bicaralah apa adanya

Kalian merasakan enaknya zaman Soeharto

Kalian senang diberitakan media massa: televisi, radio, Koran di era Orde Baru

Segala sesuatu yang baik dan membanggakan

Kamu nggak tahu ya?

Banyak anak-anak manusia tanpa dosa dibunuh tanpa pengadilan

Setiap orang yang dicap sebagai golongan anu, digiring ke penjara Zonder keadilan

Semua anak keturunannya dieliminir, dibungkam dan tak diberi hak-hak

Mereka untuk hidup secara wajar

 

Piye Kabare, Penak Jamanku To?

Kayaknya kau sedang berhalusinasi dan tak mengerti dengan dialektika

Hari-hari yang terus kau lewati

Sebelum Soeharto jatuh tahun 1998

Aku merasakan benar, setiap hari anak-anak bangsa menangisi nasib mereka

Dibawah cengkeraman gurita Orde Baru yang mencekik

Aku tak suka kau bicara seperti itu

Bagiku tak ada yang enak di zaman itu

 

 

 

Enak Zamanku To?

Kamu ini ngelindur apa sadar? Ujar Agus

Aku tak mengerti selama 32 tahun itu, semua kita anak-anak bangsa

Dinina bobokan dengan kemakmuran semu

Keberhasilan pembangunan yang semuanya semu

Dan kepura-puraan yang menyimpan kemunafikan dan ketidakjujuran

Kondisi kita di era reformasi hari-hari ini tak lepas dari pengkerdilan bangsa

Yang sangat mengerikan di zaman Pak de Harto

Pikirkanlah itu, aku tidur dulu ya?

Selamat siang! Ujar Agus Lenon sambil melambaikan tangan

Tubuhnya membalik ke belakang

Menuju peraduannya.[]

Penulis : Juftazani

Advertisement
Advertisement