Resmi, Mulai Pekan Ini, PRT Asing dari Indonesia dan Filipina Kembali Bisa Memasuki Hong Kong
HONG KONG – Kabar menggembirakan terkait dengan benang kusut yang selama ini membuat ribuan calon pekerja rumah tangga asing dari Inonesia dan Filipina tertahan tidak bisa memasuki wilayah negara Hong kong lantaran situasi pandemi di kedua negara tersebut dikategorikan sebagai kelompok negara dengan resiko sangat tinggi sekali, saat ini mulai terurai.
Chief Executive Hong Kong, Carrie Lam dalam keterangan persnya hari ini (24/08/2021) menyatakan, bahwa rincian rencana tersebut, termasuk sertifikasi vaksinasi PRT dari kedua negara, akan diumumkan pekan ini.
Lam mencatat bahwa kedua negara berada dalam kategori berisiko tinggi untuk Covid-19 dan pengunjung yang divaksinasi dari tempat-tempat itu perlu menjalani karantina selama 21 hari.
“Jumlah asisten rumah tangga asing yang bisa kembali ke Hong Kong melalui pengaturan khusus ini harus dijatah, harus dikendalikan,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa mengizinkan ribuan asisten rumah tangga asing masuk setiap minggu.
“Jika tidak, kemungkinan memiliki lebih banyak kasus yang dikonfirmasi, baik ditemukan di bandara atau selama masa karantina, akan membebani sistem rumah sakit umum Hong Kong,” katanya.
Menurutnya, pemerintah akan menunjuk hotel khusus untuk para PRT menjalani karantinanya. Hotel ini akan berbeda dari hotel yang ditunjuk untuk warga penumpang lain yang menjalani karantina setibanya di Hong Kong.
“Saat ini, kami telah mengamankan satu (hotel) dengan sekitar 400 kamar hotel. Kami akan mencoba untuk mendapatkan satu lagi nanti karena para PRT kembali secara bertahap,” kata Lam.
Ia mengimbau kepada majikan para PRT asing ini untuk lebih sabar dengan sistem karena ada beberapa ribu dari mereka yang terdampar di Filipina dan Indonesia, yang tidak akan dapat kembali ke Hong Kong dalam waktu yang sangat singkat.
Hong Kong kekurangan PRT setelah penerbangan dari Filipina dan Indonesia dilarang pada April dan Juni, menyusul lonjakan infeksi virus corona di kedua negara.
Pada hari Minggu (22/08/2021) lalu, Menteri Tenaga Kerja Filipina Silvestre Bello III mengatakan bahwa sebanyak 3.000 pekerja dari Filipina akan segera dapat memasuki Hong Kong.
Penyiar publik RTHK melaporkan bahwa Thomas Chan, Ketua Serikat Agen Tenaga Kerja Hong Kong, mengatakan bahwa sebanyak 8.000 pekerja telah menerima visa untuk bekerja di Hong Kong.
Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya dikatakan telah mendapat dua dosis vaksin Covid-19.
Mereka memenuhi syarat untuk datang ke Hong Kong setelah pengaturan diselesaikan.
Sementara itu, Lam juga menyinggung tingkat vaksinasi kota Hong Kong yang tidak memuaskan.
Sejauh ini, lebih dari setengah penduduk 7,5 juta di Hong Kong telah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19, sementara lebih dari 40 persen telah menerima kedua vaksin tersebut.
Selain itu, Lam memberi isyarat kuat terhadap sektor swasta dengan mengatakan bahwa karyawan harus disuntik.
“Jika mereka tidak dapat atau menolak untuk divaksinasi, maka setidaknya mereka harus diminta untuk secara teratur menunjukkan tes negatif Covid-19 agar mereka dapat terus bekerja,” katanya.
“Jika tidak, kami tidak akan yakin – jika ada kasus yang dikonfirmasi, akan ada infeksi yang menyebar di komunitas Hong Kong,” katanya. []