November 11, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Siapa Sangka, Pak Dubes Ganteng Pemilik Lion Air Ini Dulu Pernah Disuruh Jualan Kondom Oleh Pejabat Kementrian

3 min read

Pernah naik Lion Air? Maskapai dengan harga terjangkau ini didirikan oleh seseorang yang kini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia buat Malaysia, Rusdi Kirana. Pria ganteng yang lahir di Cirebon, 17 Agustus 1963 ternyata memiliki pengalaman masa lalu yang inspiratif.

Dia mendirikan bisnis ini pada tahun 1999 dengan modal US$ 10 juta alias kurang lebih Rp 144 miliar jika dihitung berdasarkan kurs saat ini.

Apa yang dilakukan Rusdi dengan konsep maskapai murah ternyata membuat perubahan besar-besaran di dunia penerbangan. Karena dialah maskapai lain berlomba-lomba memurahkan tarif tiketnya. Semua demi “menangkap” konsumen yang lebih luas.

Saat ini, Lion Air udah memiliki banyak anak perusahaan. Sebut aja Batik Air, Wings Air, Lion Bizjet, Malindo Air, dan Thai Lion Air.

Kira-kira, seperti apa lika-liku perjalanan Rusdi Kirana dalam mendirikan maskapai dengan slogan We Make Peoples Fly ini? Mari simak ulasannya di bawah ini.

Sempat jadi salesman mesin ketik bergaji Rp 120 ribu per bulan

Sebelum menjadi bos besar di Lion Air, Rusdi Kirana ternyata sempat bekerja sebagai salesman mesin tik bemerek Brother. Gaji yang dia terima cuma Rp 120 ribu per bulan.

Hal ini gak mengherankan kalau kita tahu latar belakang hidupnya. Rusdi emang orang yang gak lahir dari keluarga kaya.

Namun pekerjaan ini gak bertahan lama. Rusdi sadar dengan gaji sebesar itu dia gak bakal bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Itu sebabnya dia langsung melirik peluang usaha lain.

Rusdi pun memilih menjadi agen biro perjalanan. Bisnis itu dia rintis bersama kakaknya, Kusnan Kirana.

 

Pernah disarankan bisnis kondom

Niat Rusdi Kirana membangun Lion Air bisa dibilang cukup nekat. Ketika mengajukan izin ke Kementerian Perhubungan, para pejabat yang mengurusnya bilang Rusdi mustahil mendirikan perusahaan penerbangan.

Dan lucunya, orang-orang di kementerian ini malah menyarankan Rusdi bikin perusahaan kondom aja.

Tapi toh Rusdi tetap pada keputusannya. Dia berpendapat kalau udah niat ya jalani terus. Gak boleh ada kata mundur.

Tepat pada Maret 2000, izin usaha akhirnya keluar. Lahirlah perusahaan bernama Lion Mentari Airlines yang akhirnya jadi Lion Air.

 

Dari satu pesawat Boeing, dia bisa beli ratusan pesawat

Maskapai pertama dari Lion Air adalah Boeing 737-200 yang disewa pada tahun 2000. Dengan pesawat ini Lion Air terus laris. Modal terus dikumpul dan diputar buat beli pesawat baru.

Pada tahun 2011, Rusdi sempat menghebohkan dunia penerbangan karena dia meneken kontrak pembelian 234 pesawat Airbus dan 230 Boeing 737 sekaligus. Mantap!

Seiring dengan berjalannya waktu, Rusdi berhasil membuka rute penerbangan ke 36 kota di Indonesia dan luar negeri.

 

Disanjung di luar negeri, diomeli di dalam negeri

Di samping mendapat pujian karena prestasi dan tindakannya dalam memborong pesawat, Rusdi Kirana juga sering dimarahi dan dijelek-jelekkan karena sering delay.

Bisa dibilang, selama bertahun-tahun, dia hidup bak pakai kacamata kuda alias tutup mata tutup telinga. Dia juga jadi jarang nonton berita, apalagi setelah maskapainya kecelakaan.

Rusdi mengatakan, jika cercaan itu didengar, tentu aja hal itu mengganggu banget. Lebih baik fokus kerja, membenahi apa yang berantakan.

 

Kerap dipandang sebagai superman di perusahaannya

Pria yang tampil sederhana ini meninggalkan jabatan Direktur Utama Lion Air pada 2014.

Dengan undur diri sebagai Dirut, Rusdi bisa mengawasi kinerja maskapai-maskapainya dengan lebih cermat. Soalnya, dia udah terbebas dari pekerjaan-pekerjaan administratif.

Saat ini kursi CEO Lion Air diduduki oleh Rudy Lumingkewas yang dulu adalah seorang General Manager perusahaan itu. Sementara Rusdi hanya jadi Chairman saja.

Itulah lika-liku yang dihadapi Rusdi Kirana dalam membangun Lion Air.

Rusdi Kirana pernah mengatakan pada media bahwa dia punya tiga rahasia kesuksesan. Pertama, pengusaha harus punya visi; yang kedua passion, dan yang terakhir adalah nyali.

Salut deh buat Rusdi Kirana. Semoga pengalaman masa lalunya menginspirasi anda ! [Aulia]

Advertisement
Advertisement