December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Ternyata Dibawa Pekerja Migran, Ganjar Pranowo : Virus Corona Varian India di Kudus Menular Sangat Cepat

3 min read

KUDUS – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memastikan adanya penularan Covid-19 varian B16172 Delta atau varian India di Kudus. Varian Covid-19 ini memiliki ciri penularan yang sangat cepat.

Ganjar mengatakan, kepastian ditemukannya varian Covid-19 Delta itu setelah dilakukan uji Genome Sequencing pada sampel pasien COVID-19 di Kudus. Di wilayah lain, kata Ganjar, juga akan dilakukan Genome Sequencing.

“Maka ini serius untuk semuanya, jangan pernah melepas masker apalagi ketika kita berkerumun banyak orang,” ujar Ganjarusai meninjau meninjau dan memastikan kondisi penanganan COVID-19 di Kabupaten Kudus, Minggu (13/06/2021).

Soal varian ini, Ganjar mencurigai juga jadi faktor cepatnya penyebaran yang menyebabkan peningkatan kasus COVID-19 di wilayahnya dalam 3 minggu terakhir, khususnya di Kudus. Untuk itu, Ganjar mengusulkan gerakan Kudus 5 hari di rumah saja.

“Artinya kenapa penularannya cepat sekali maka masyarakat musti sadar betul. Saya mengusulkan kalau perlu lima hari sekua di rumah saja,” tegas Ganjar.

Ganjar mengatakan, pihaknya butuh dukungan dari masyarakat terutama untuk mengurangi mobilitas mengingat varian baru COVID-19 sudah ditemukan.

“Saya butuh dukungan masyarakat, kalau masyarakat tidak mendukung ini nanti kucing-kucingan terus. Ingat varian baru sudah masuk di Kudus. Catat itu, sudah masuk di Kudus,” kata Ganjar.

Ganjar berharap, selama 5 hari tersebut para orangtua atau lansia hingga anak-anak tidak bepergian. Perkantoran juga mesti memperbanyak persentase karyawan yang Work From Home.

“Ini betul-betul kita harus bareng-bareng memotong COVID (di Kudus) ini agar bisa kita stop. Kita akan membantu, pusat juga akan membantu jangan kuatir, dan saya juga berkomunikasi dengan yang di sekitar Kudus, ada yang di Grobogan, ada yang di Demak, Pati, kita sampaikan semua,” ujarnya.

Ganjar mencontohkan kegiatan di rumah saja yang digencarkan di Kabupaten Grobogan. Ganjar berharap, pada pelaksanaannya benar-benar maksimal dan masyarakat hanya akan keluar jika memang keperluannya penting.

“Hari ini Grobogan juga sama, sehari ini di rumah saja mereka sepi. Maka kalau kita lihat, saya nggak tau anda wawancara aja orang-orang itu mau ke mana. Itu contoh-contoh saja menurut saya mereka tidak taat dan inilah yang musti kita lakukan operasi justisi,” tandasnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan lonjakan pandemi di di Kudus disebabkan oleh varian baru B1617 asal India.

Budi mengungkapkan, awal mula penularan tersebut berasal dari Pekerja Migran Indonesia yang pulang ke Kudus melalui transportasi laut dari India.

“Sudah terkonfirmasi itu adalah varian baru yang masuknya dari PMI melalui pelabuhan laut, banyak yang datang dari India sehingga masuk dari sana varian baru itu, sudah kita teliti, hasilnya baru keluar sekitar dua hari yang lalu, bahwa memang yang di area Kudus adalah varian baru yang datang dari India,” kata Budi dalam diskusi IDI Jawa Tengah, Minggu (13/06/2021).

Dia juga menyebut varian India ini juga telah menginfeksi sekitar 400 tenaga kesehatan di Kudus, sehingga pihaknya sampai mengirim dokter dari daerah sekitar Kudus.

“Saya melihat bahwa lebih dari 400 nakes terpapar di sana, termasuk salah satu dokter ahli senior usia 70 yang harus dievakuasi ke RS Kariyadi, tapi Alhamdulillah karena sudah divaksin sampai saat ini saya belum mendengar adanya fatalitas dokter di Kudus,” ucapnya.

Budi menyebut lonjakan Covid-19 sudah mulai melandai, namun menyebar ke beberapa daerah sekitar seperti Pati.

Dia meminta seluruh rumah sakit untuk bersiaga menampung pasien positif Covid-19 yang diprediksi akan terus mengalir hingga awal Juli 2021.

“Kita harus hati-hati, ini masih akan berjalan picknya kira-kira sampai awal Juli,” tegasnya.

Diketahui, penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali mencapai angka 8 ribu per hari, angka ini tertinggi sejak awal Maret 2021.

Secara kumulatif, pandemi COVID-19 telah menginfeksi 1.901.490 orang Indonesia, kini masih terdapat 108.324 kasus aktif, 1.740.436 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 52.730 jiwa meninggal dunia.[]

 

Advertisement
Advertisement