April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tour ke Bali, 320 Pelajar SMA di Madiun Berstatus Orang Dengan Resiko (ODR) Corona

2 min read
Feature Image Tour ke Bali, 320 Pelajar SMA di Madiun Berstatus Orang Dengan Resiko (ODR) Corona (Foto IDN Times)

Feature Image Tour ke Bali, 320 Pelajar SMA di Madiun Berstatus Orang Dengan Resiko (ODR) Corona (Foto IDN Times)

MADIUN – Wisata merupakan salah satu agenda rutin tahunan hampir setiap sekolahan. Termasuk di SMA Negeri Mejayan Madiun kali ini. Namun siapa sangka, objek wisata yang telah disepakati menjadi tujuan sejak beberapa bulan silam, harus segera ditinggalkan dan kembali pulang begitu beberapa saat rombongan yang terdiri dari 306 siswa dan 14 panitia. Pasalnya, objek wisata yang menjadi tujuan merupakan kawasan beresiko tinggi penularan virus corona, Bali.

Kepada awak media, Kepala SMAN1 Mejayan,  Yayuk Nuryanto menyatakan, mendapatkan perintah dari Bupati Madiun untuk segera pulang saat rombongan baru beberapa saat tiba di Tanah Lot, Bali pada Sabtu (14/03/2020) pagi.

Rombongan tersebut berangkat dari Mejayan pada Jumat (17/03/2020) dan sedianya akan kembali pulang ke Mejayan pada Selasa (17/03/2020) besok.

Namun, karena mendapat perintah dari Bupati, rombongan tersebut telah sampai di Mejayan kemarin (15/03/2020) siang.

“Rombongan baru sampai Tanah Lot Bali dan langsung pulang balik karena situasi yang memang tidak memungkinkan di tengah isu corona. Mau tidak mau di pulangkan semuanya,” jelas Yayuk.

“Meski ada pro kontra karena demi kebaikan bersama akhirnya setuju pulang semuanya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Madiun, Amam Santosa, mengatakan, pihaknya langsung melakukan pemantauan secara intensif kepada anggota rombongan sejak tiba di Madiun pada Minggu siang (15/03/2020).

“Kondisi mereka kemarin dinyatakan sehat. Tapi, kami terus memantau,” ujarnya.

Pemantauan dilakukan oleh petugas puskemas di wilayah tempat tinggal para ODR virus corona. Tidak hanya di Kecamatan Mejayan, namun juga Pilangkenceng, Balerejo, dan Wonoasri yang merupakan asal para siswa dan tujuh guru pendamping tur.

Hingga kini, Amam menuturkan, tidak ditemukan adanya indikasi yang mengarah pada penularan virus corona. Meski demikian, ia juga berharap agar ratusan ODR itu bersikap aktif untuk memeriksakan diri kepada petugas pelayanan kesehatan jika mengalami gejala demam, batuk, dan pilek. []

Advertisement
Advertisement