April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Menggiurkan, Budidaya Durian dan Klengkeng Per Pohon Bisa Untung Enam Juta

2 min read

JEMBER – 160 Orang dari berbagai daerah di Jawa Timur berkumpul di Markas GMU Buah Tropis Umbulsari Jember (Jawa Timur) untuk mengikuti Pelatihan Berkebun Kelengkeng Kateki dan Durian Bawor, Minggu (03/02/2019) siang.

Empat orang pekebun kelengkeng dan durian dari Malang, Magelang dan Semarang (Jawa Tengah) dihadirkan untuk berbagi ilmu dan informasi teknik berkebun kelengkeng dan durian.

Keempat pembicara di acara pelatihan yang dikemas secara interaktif ini adalah Arul Picko dan Yanto. Dari Malang serta Mugiyanto dari Magelang dan Ismanto, pemulia tanaman kelengkeng dari Semarang.

Dihadirkan pula ahli pemupukan tanaman buah dari Malang, Gatot.

Arul Picko menjelaskan, berdasar literatur yang ada, durian adalah buah asli Indonesia.

“Sayangnya untuk urusan durian ini kita ketinggalan 40 tahun dengan negara tetangga Malaysia dan Thailand.”

Ia tambahkan, tidak mudah berkebun durian yang dijuluki Raja Buah. “Akar pohon durian itu pendek. Kurang air, salah pilih pupuk dan keliru cara memangkas pohon, minimal pohon malas berbuah. Dan bisa juga pohon yang batangnya sudah seukuran paha orang dewasa mendadak mati,” jelas Arul Picko.

Ia tambahkan, banyak petani durian ingin pohonnya berbuah banyak sekali.

“Apa Anda ingin pohonnya buat selfie saja, kemudian mati? Usahakan tiap cabang berisi 2 biji saja, agar bobotnya maksimal. Minimal 2 kg. Di Malang harganya Rp 150.000 per kg. Per pohon hasilnya Rp 6 juta. Kalau punya 100 pohon dapat Rp 600 juta. Enak ya?” ujarnya disambut tepuk tangan gemuruh peserta pelatihan.

Ia lantas mengisahkan pengalamannya saat mengunjungi kebun Durian di Penang, Malaysia.

Ia katakan, di negeri jiran itu ada istilah out-farm. Pengunjung kebun datang untuk menunggu durian jatuh. Kalau hari itu belum ada buah yang runtuh, pengunjung rela menginap. Disiapkan tempatnya. Tarifnya Rp 1 juta per malam.

“Banyak juga orang Indonesia yang datang. Hanya untuk menunggu durian runtuh harus bayar Rp 1 juta,” jelasnya.

Ia berharap pekebun buah di Indonesia terinspirasi pengalaman Malaysia. Siapkan kebun untuk dapat penghasilan out-farm selain jual buah. Usahakan jual bibit pohonnya sekalian.

 

Varietas unggul

Pekebun kelengkeng, Mugiyanto mengatakan, varietas unggul, agroklimat dan agroteknologi plus doa adalah kunci sukses jadi pekebun buah.

Mugiyanto, anggota Kodim Magelang ini datang ke Jember bersama Ismanto, salah satu penangkar bibit kelengkeng di Semarang.

Mugiyanto menambahkan, tanaman itu jujur. “Petaninya yang tidak jujur. Pohon mestinya dikasih pupuk kandang 15 kg cuma dikasih 5 kg. Gimana pohon bisa berbuah maksimal kalau kita pelit pupuk,” ujar Mugiyanto yang merekrut anggota TNI dengan pangkat lebih tinggi, Peltu, sebagai salah satu tenaga perawatan kebun.

Sementara Ismanto menjelaskan, petani Thailand mulai keder dengan semakin banyaknya penangkar bibit di Indonesia.

Itu akibat keterbatasan lahan pertanian di negeri Gajah Putih itu.

Itu sebabnya ia mendorong petani di Indonesia untuk memanfaatkan lahan-lahan tidak produktif untuk berkebun aneka buah.

Panitia penyelenggara pelatihan, Yusron, berterima kasih dengan kehadiran peserta pelatihan berkebun kelengkeng dan durian ini.

“Benar-benar di luar dugaan. Yang registrasi lewat WA cuma 90 orang. Yang hadir ternyata hingga 160 orang,” ujar Ketua Komunitas Petani Jember (KPJ) ini. [Yami]

Advertisement
Advertisement