April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Pemberlakuan PPKM Hari Ini Dievaluasi, Berikut Paparan Data Pandemi Sepekan Belakangan

2 min read

JAKARTA – Pemerintah Pusat bakal mengevaluasi status PPKM di wilayah Jawa dan Bali hari ini. Lalu, bagaimanakah kondisi lonjakan kasus covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir?

Dikutip dari situs covid19.go.id, Minggu (30/01/2022), kasus Corona harian terus bertambah dari 24 Januari hingga 30 Januari.

Pada tanggal 30 Januari, kasus Corona menjadi yang tertinggi selama sepekan dengan 12.422 kasus. Berikut ini data Corona selama sepekan terakhir:

 

24 Januari: 2.927

25 Januari: 4.878

26 Januari: 7.010

27 Januari: 8.077

28 Januari: 9.905

29 Januari: 11.588

30 Januari: 12.422

 

Sebagai informasi, berdasarkan Inmendagri No 5 Tahun 2022 PPKM di Jawa dan Bali berlangsung mulai dari 25 hingga 31 Januari 2022.

Penerapan asesmen PPKM secara mingguan dilakukan pemerintah lantaran adanya lonjakan varian Omicron di Indonesia. Adapun asesmen tiap 2 pekan dihapus.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak perlu panik atas adanya prediksi puncak varian baru COVID-19 Omicron yang akan terjadi pada Februari-Maret mendatang. Menkes menyebut kasus Omicron cepat naik tapi cepat turun.

“Omicron itu sudah masuk ke Indonesia dan sudah juga terjadi transmisi lokal. Jadi tidak hanya impor,” kata Budi saat ditemui di sela-sela peninjauan vaksinasi jimpitan plus di SD Muhammadiyah Jogodayoh, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Jumat (21/01/2022).

Menurutnya, kasus Omicron di dunia memang cepat meningkat. Namun, Budi menyebut kasus Omicron juga cepat turun. Jadi masyarakat tidak perlu panik berlebihan.

“Dan di seluruh dunia memang Omicron itu cirinya naiknya cepat dan naiknya tinggi. Jadi karena masuk kita harus siap-siap. Jadi teman-teman tidak usah panik tidak usah khawatir. Kita tetap waspada dan hati-hati,” ujarnya.

“Catatan satu lagi, selain naik cepat dan naiknya tinggi, turunnya juga cepat, dan yang dirawat di rumah sakit jauh lebih rendah,” lanjut Budi. []

Advertisement
Advertisement