April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Penyebab Paling Lazim dan Tak Lazim Kehilangan Pelanggan Saat Berdagang

3 min read

ApakabarOnline.com – Ketika menjalankan sebuah usaha kepuasan pelanggan adalah segalanya. Oleh karena itu, setiap usaha berlomba-lomba memberikan kualitas pelayanan terbaik bagi konsumen.

Tujuannya hanya satu, supaya pelanggan tidak kecewa dan tetap loyal.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen, di antaranya adalah mutu produk, strategi pemasaran, pelayanan, sampai penetapan harga.

Bila salah satu poin tadi tidak terpenuhi, pelanggan bisa saja melakukan komplain. Yang lebih membahayakan adalah usaha Anda bisa kehilangan pelanggan.

Bayangkan, apabila Anda memberikan pelayanan yang kurang ramah, Anda bahkan bisa kehilangan pelanggan setia yang mungkin sudah menjadi pembeli sejak lama.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 5 alasan kenapa Anda suka kehilangan pelanggan.

 

  1. Respons Penjual Lambat

Menjalin komunikasi baik dengan pelanggan merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam menjalankan usaha. Bila usaha Anda melayani pembelian atau pemesanan secara online, pastikan admin yang menanganinya tidak slow response.

Sebelum bertransaksi, biasanya pelanggan akan bertanya mengenai detail produk yang Anda jual. Misalnya, tentang status produk apakah ready stock atau pre-order. Bila penjual tidak segera membalas pesan tersebut, pelanggan bisa saja mengurungkan niatnya untuk membeli.

Untuk mengatasi persoalan di atas, selain mencantumkan nomor telepon utama, tak ada salahnya melampirkan nomor kontak alternatif agar penjual dapat memberikan respons yang lebih cepat.

Solusi lainnya adalah penjual bisa melampirkan detail informasi produk pada kolom deskripsi agar pelanggan bisa lebih paham terkait produk.

 

  1. Penawaran Harga Tidak Sesuai

Hati-hati dalam menentukan penawaran harga. Pasalnya, pemberian harga yang tidak sesuai dengan kualitas produk bisa membuat pelanggan kecewa, bahkan enggan untuk melakukan transaksi kembali di kemudian hari.

Contohnya, kedai makanan bernama A menjual makanan lebih mahal daripada kedai B. Padahal rasa makanan dari kedai B jauh lebih enak dari kedai A. Penawaran harga kedai B pun lebih murah dari kedai A.

Selain menyesuaikan harga dengan kualitas produk, penetapan harga juga harus selaras dengan taksiran pasaran. Ingat, sebelum membeli pelanggan akan melakukan riset pasar demi mendapatkan harga seminimal mungkin dengan kualitas yang sama.

Jika penawaran produk Anda tidak tepat, kehilangan pelanggan menjadi risiko yang harus Anda terima.

 

  1. Kualitas Produk yang Buruk

Tahukah Anda memberikan produk berkualitas tinggi bisa menjadi senjata ampuh untuk memenangkan persaingan? Ya, ketika pelanggan merasa puas dengan produk dan layanan yang Anda berikan, kemungkinan pelanggan akan loyal dan mau membeli kembali produk Anda.

 

  1. Proses Belanja Tidak Efisien

Pengaruh teknologi membuat semuanya serba cepat. Alhasil, pelanggan pun lebih suka jika transaksi bisa dilakukan secara kilat dan praktis.

Melihat kondisi tersebut, jangan sampai Anda menciptakan proses belanja yang tidak efisien. Misalnya tidak ada pelayanan online, tidak menyediakan layanan kirim pesanan, atau tidak menerima pembayaran nontunai.

Hal-hal tadi tentu bisa membuat pelanggan kabur karena menilai proses transaksi yang Anda tawarkan begitu ketinggalan zaman.

 

  1. Tidak Ada Inovasi

Persaingan usaha dari hari ke hari semakin ketat. Oleh sebab itu, Anda harus terus memutar otak agar bisa menciptakan inovasi cemerlang yang mampu menarik minat para pelanggan.

Jika usaha Anda bergerak di bidang kuliner, Anda bisa menjual camilan, makanan, minuman yang sedang tren. Dessert box, misalnya. Untuk membedakan dessert box Anda dengan penjual lainnya, jangan ragu berinovasi agar dapat menciptakan rasa-rasa baru yang belum pernah ada di pasaran.

Tanpa adanya inovasi, bukan tidak mungkin pelanggan setia perlahan-lahan mulai menghilang karena menganggap usaha Anda tidak berkembang dan kurang mengikuti tren.

Namun, penting diingat pula bahwa, inovasi bukan berarti sekadar ikut-ikutan tren. Tak perlu memaksa jika tren tak sesuai dengan usaha Anda. Pikirkan juga kelangsungan produk untuk masa depan.

Jangan lupa, selain menghasilkan inovasi untuk produk/jasa yang Anda tawarkan, memberikan inovasi di segi pelayanan juga bisa mempengaruhi kepuasan pelanggan. []

Advertisement
Advertisement