April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Supaya Tidak Kecolongan, Kemenkes RI Akan Latih Petugas di Daerah Deteksi Infeksi Coronavirus

1 min read

Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/2/2020). Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mengantisipasi penyebaran dengan melakukan penelitian media pembawa Virus Corona yang berisiko tinggi sebagai penular CoV/2019-nCoV berupa anjing, kucing, rodensia, kelelawar dan unggas yang dikirim melalui kargo terminal (T1) Bandara Juanda. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/wsj.

JAKARTA – Kementerian Kesehatan akan menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas petugas medis dan laboratorium di daerah, dalam mendeteksi infeksi coronavirus. Peningkatan kapasitas ini dilakukan agar deteksi coronavirus lebih cepat dilakukan.

“Supaya di daerah juga bisa mendiagnosis, bukan cuma di Litbang (Badan Penelitian dan Pengembangan) Kemenkes di Jakarta,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu di Jakarta, Kamis (6/2).

Adapun pelatihan yang akan diberikan antara lain prosedur pengambilan sampel untuk uji usap atau swab tenggorokan. Selain itu, program tersebut juga akan memberikan pelatihan petugas medis dan laboratorium daerah dalam menjaga kualitas sampel.

Menurut Wiendra, Kementerian Kesehatan juga berencana menyelenggarakan lokakarya bagi perwakilan dari 100 rumah sakit rujukan coronavirus di daerah, dan tiga rumah sakit rujukan nasional.

Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas tenaga medis di daerah dalam mendeteksi coronavirus. Dengan demikian, penanganan suspect coronavirus dapat dilakukan lebih cepat tanpa menanti hasil uji sampel yang harus dikirim ke Balitbang Kementerian Kesehatan di Jakarta.

“Setelah pelatihan tentu akan ada pendampingan tetapi saya yakin mereka bisa meningkatkan kemampuan,” kata Wiendra.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization/WHO per 5 Februari 2020, ada 24.554 kasus penyakit pernafasan akut akibat infeksi coronavirus baru yang dikonfirmasi, dengan 24.363 di antaranya dilaporkan di China.

Adapun di China, dilaporkan terdapat 24.363 kasus infeksi coronavirus, dengan 491 di antaranya mengakibatkan kematian. Di luar China, 191 kasus infeksi coronavirus dilaporkan di 24 negara, dengan satu di antaranya berakibat kematian. [Ant]

Advertisement
Advertisement