March 19, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

175 Ribu WNI Bekerja di Hong Kong, 88 Persen Menjadi PRT

2 min read

JAKARTA – Konsul Jenderal RI di Hong Kong Yul Edison menyatakan, saat ini ada 155.000 pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Hong Kong. Data tersebut diperoleh hingga akhir November 2024.

“Warga negara Indonesia di Hong Kong ada 175.000. Sebanyak 155.000 di antaranya adalah PMI atau 88 persen. Sisanya profesional, mahasiswa, dan lain-lain,” kata Yul pada acara penutupan program Mandiri Sahabatku 2024 di Hong Kong, Minggu (1/12/2024).

Yul menjelaskan, dari total 155.000 PMI yang bekerja di Hong Kong saat ini, sebanyak 98 persennya adalah perempuan.

Adapun berdasarkan asalnya, para PMI tersebut berasal dari 28 provinsi di Indonesia. Adapun lima provinsi menyumbang angka terbanyak PMI di Hong Kong.

“Yang terbanyak dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, kemudian yang di luar dugaan terbanyak adalah Lampung, lalu Nusa Tenggara Barat. Kelimanya berkontribusi 98 persen dari jumlah PMI di Hong Kong,” terang Yul.

Berdasarkan usia, sebanyak 60 persen PMI di Hong Kong berusia di bawah 40 tahun, lalu sisanya bervariasi. Namun demikian, Yul menjelaskan, sebanyak 60 persen dari jumlah PMI di Hong Kong berlatar pendidikan sekolah dasar (SD).

“Kalau ditambah lulusan SMP, jadi 90 persen. Lulusan sarjana hanya 0,1 persen,” tutur Yul.

Yul menuturkan, penting bagi PMI untuk diberikan pembinaan agar dapat berdaya secara ekonomi saat kembali ke Tanah Air.

Ia mengapresiasi pihak swasta, termasuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang memberikan program pembinaan agar mereka dapat menjadi pengusaha setelah menyandang status purna PMI. Bank Mandiri sejak tahun 2011 menghadirkan program Mandiri Sahabatku.

Program ini telah memberdayakan lebih dari 19.000 PMI di enam negara, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Hong Kong, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang. Dengan dukungan dari berbagai mitra dan mentor, program ini terus mengembangkan komunitas belajar untuk PMI dan purna PMI.

Tahun 2024, Bank Mandiri telah memberikan pelatihan kepada 1.400 PMI. Pada tahun 2025, Bank Mandiri menargetkan pelatihan bagi 1.000 PMI, pengembangan komunitas belajar, serta peningkatan literasi dan layanan keuangan bagi seluruh PMI.

“Materi yang diberikan pada angkatan pertama (tahun ini) sangat luar biasa. Kami memang harapkan PMI ketika tidak lagi bekerja di sini bisa mandiri,” ujar Yul.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, program ini merupakan wujud nyata dari peran perseroan dalam memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekaligus memperkuat perekonomian nasional.

“Kami berkomitmen untuk memberdayakan PMI agar dapat menjadi pengusaha mandiri di Tanah Air. Melalui Mandiri Sahabatku, kami memberikan pelatihan dan akses keuangan yang mereka butuhkan,” ujar Darmawan. []

 

Advertisement
Advertisement