November 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Keistimewaan Lalat yang Dijadikan Perumpamaan Dalam Al-Quran

3 min read

JAKARTA –  Sebagian besar orang pasti menganggap lalat itu hewan kotor, menjijikkan, dan biang penyakit. Namun ternyata, di balik sosoknya yang kotor itu, Allah tak ragu membuat perumpamaan dengan lalat.

Selain membuat perumpamaan, Allah juga menantang dan melemahkan tuhan-tuhan selain Dia yang biasa diseru manusia, untuk menciptakan makhluk sekecil lalat.

“Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah” (QS Al-Hajj [22]: 73).

Allah tak gengsi menyebut makhluk kecil seperti lalat sebagai perumpamaan. Dan tentu saja, bukan tanpa sebab Allah menyebut lalat di dalam Al-Qur’an.

Mengutip NU online, bila tubuh lalat diperbesar sampai 100 kali, sehingga terlihat jelas detail dan organ tubuhnya, begitu pula kemampuannya, maka siapa pun yang melihat akan tercengang. Makhluk yang dipandang lemah, jijik, dan kotor itu, ternyata memiliki kemampuan bermanuver luar biasa yang tidak sanggup ditandingi oleh kapal perang terbesar dan tercanggih sekalipun.

Ia mampu terbang dengan cepat untuk makhluk seukuran tubuhnya. Ia mampu berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan gesit. Per detiknya, ia mampu mengepakkan sayap 200 hingga 400 kali. Tak heran jika ia mampu mengecoh pihak yang mengejarnya. Sungguh canggih bukan? Sampai pesawat tercanggih pun tak mampu menandingi kecepatannya.

Allah berfirman, “Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tidaklah mereka dapat merebutnya kembali darinya. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah” (QS Al-Hajj [22]: 73).

Yang lebih mengundang perhatian adalah hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Melalui riwayat Abu Hurairah, beliau bersabda:

“Jika lalat jatuh di minuman salah seorang dari kalian, maka benamkanlah lalat tersebut, kemudian angkat kembali. Sebab, dalam salah satu sayapnya ada penyakit, sedangkan pada sayap lainnya terdapat obatnya.”

Dunia sains modern menguatkan kebenaran hadis tersebut. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pada salah satu sayap lalat terdapat zat penangkal kuman dan berbagai macam mikroba. Sehingga ketika ada sejumlah kuman, mikroba, atau bakteri jahat menempel pada sayap atau kaki-kaki lalat, dan lalat tersebut hinggap di sebuah benda cair, maka tenggelamkanlah sayap atau bagian tubuh lainnya. Sebab, di samping satu sayapnya yang membahayakan, terdapat sayap lain yang menjadi penawar dan penangkalnya.

Selain itu, dalam penelitian lain menyebutkan, dalam tubuh lalat terdapat lebih dari 500 juta kuman. Ia biasa hinggap di tempat kotor, sehingga ketika hinggap di tempat bersih, maka besar kemungkinan ia hanya memindahkan kotoran yang ada pada tubuhnya. Maha Benar Allah yang telah memfirmankan ayat 73 dalam Surat al-Hajj.

Lalat juga dikenal sebagai serangga yang cepat perpindahannya. Jika hari ini ia berada di meja makan kita, maka pada hari kedua ia mampu berada di tempat sejauh 10 kilometer. Setiap sepuluh hari, ia mampu melahirkan generasi atau lalat dewasa.

Selanjutnya, hal yang nyaris kita tidak percaya adalah jumlah sarafnya yang menyerupai jumlah saraf yang ada pada manusia. Kemudian matanya sangat kuat, dan penglihatannya sangat tajam. Ia juga memiliki daya tangkap yang sangat tinggi.

Uniknya, ia juga bisa marah besar bila terancam bahaya. Ia pun bisa belajar dan merasakan rasa sakit. Uniknya lagi, ia memiliki daya ingat cukup baik. Padahal, berat otaknya sangat kecil. Bila satu gram dibagi satu juta bagian, maka berat otaknya hanya satu bagiannya. Meski demikian, ia mampu bekerja dengan cermat.

Lalat juga memiliki lebih dari 100 ribu jenis. Salah satunya adalah lalat pemangsa. Ada pula jenis lalat seperti lebah yang menghisap madu atau minuman manis. Ada pula jenis lalat yang membuat buah seperti arak.

Melansir Republika.co.id, para ilmuwan dari negara-negara maju merasa yakin bahwa ilmu pengetahuan melalui peralatan yang modern mampu menciptakan seekor lalat. Dan pada salah satu percobaan di Rusia yang telah berlangsung lebih dari 10 tahun diikuti oleh 30 pakar biologi dari negara-negara maju, turut andil dalam proyek membuat lalat.

Dan setelah lebih dari 10 tahun terkuras tenaga dan waktu, 30 orang ilmuwan yang berkumpul di Rusia mengumumkan kegagalan mereka dalam proyek memproduksi lalat. Sunguh benar apa yang difirmankan Allah SWT, “Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya.” []

Advertisement
Advertisement