Mengalahkan Tsunami Jepang, Korban Gempa Turki Tembus 28 Ribu
JAKARTA – Korban jiwa akibat gempa bumi di Turki dan Suriah telah mencapai rekor terbaru. Pada Sabtu, (11/02/2023) waktu setempat, jumlah korban meninggal dunia di dua negara telah menembus 28 ribu jiwa.
Mengutip laporan BBC, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memaparkan ada 24.617 korban lebih di negara itu. Untuk Suriah, jumlahnya menembus 3.500 korban.
Jumlah ini pun jauh di atas korban jiwa Tsunami yang melanda Jepang di tahun 2012. Saat itu, korban jiwa berada di sekitar 20 ribu.
Walau begitu, ada beberapa peristiwa ajaib yang terjadi saat evakuasi. Al Jazeera melaporkan bahwa meskipun tingkat kehancuran yang luar biasa di ibu kota provinsi Hatay Turki, masih ada secercah harapan.
“Sekarang kita berada di jam ke-135 sejak gempa, tapi masih ada harapan. Pada jam ke-132, seorang balita diselamatkan, dan beberapa jam sebelumnya, seorang pria dan wanita diselamatkan hidup-hidup. Pencarian korban belum berhenti,” kata wartawan kantor berita itu, Bernard Smith.
Ia menambahkan pemerintah berencana membuka kembali bandara di kota itu dalam waktu 24 jam ke depan. Diketahui, aspal landasan bandara Hatay sebelumnya terpecah, memicu penutupan di bandara itu.
“Landasan pacu bandara rusak parah. Mereka bilang akan kembali ke aspal. Ini akan sangat penting untuk penerbangan bantuan. Kebutuhan bantuan sangat mendesak.”
Gempa dengan M 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pukul 4 dini hari. Gempa tersebut terjadi 23 kilometer timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep Turki, pada kedalaman 24,1 kilometer.
Pusat gempa tersebut dideteksi berada di darat. Bahkan, hanya sekitar 30 km dari kota Gaziantep yang memiliki populasi hingga 2 juta orang. Akibat gempa ini, hampir 6.000 bangunan dilaporkan roboh.
Sementara itu, tim penyelamat diketahui terus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban. Pasalnya, saat ini musim dingin menambah berat proses tersebut.
Menurut ahli kegempaan, Ovgun Ahmet Ercan, gempa kali ini berpotensi menimbulkan korban jiwa yang jauh lebih besar lagi. Ia bahkan mengestimasi ada 180 ribu warga yang tertimbun dalam reruntuhan. []