April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Menggapai Lailatul Qadar

2 min read

JAKARTA – Ramadan 2023 tak terasa sudah berjalan setengah bulan dan akan menginjak 10 malam terakhir, yang di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar. Malam seribu bulan tersebut tak dapat diketahui secara pasti kapan waktu spesifiknya.

Dilansir dari Detik.com, menurut buku Kedahsyatan Puasa oleh M Syukron Maksum, kata ‘lailah’ artinya malam, sementara ‘qadr’ atau ‘qadar’ didefinisikan sebagai ketentuan Tuhan, kemuliaan, dan keagungan. Kedua kata tersebut berasal dari bahasa Arab.

Meski tidak diketahui secara pasti, Rasulullah SAW menyebut Lailatul Qadar terdapat pada 10 malam terakhir Ramadan. Hal ini sesuai dengan sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA.

Rasulullah SAW bersabda, “Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada 10 terakhir bulan Ramadan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Sebenarnya, waktu pasti mengenai malam Lailatul Qadar sempat hampir disampaikan oleh Rasulullah SAW. Namun, entah bagaimana beliau tiba-tiba tidak mampu mengingat kapan terjadinya malam yang mulia tersebut, seperti dijelaskan dalam buku Ringkasan Shahih Bukhari yang disusun oleh Muhammad Nasir al-Din Albani.

Malam Lailatul Qadar mengandung banyak keistimewaan, mulai dari turunnya para malaikat ke Bumi, malam turunnya Al-Qur’an, lebih baik dari seribu bulan, dan lain sebagainya. Lantas, bagaimana cara meraih Lailatul Qadar?

Dikutip dari Aceh.tribunnews.com, menurut Buya Yahya, amalam ini memiliki kemungkinan besar mendapatkan malam seribu bulan tersebut. Sebagaimana dilansir dari Kanal YouTube Al-Bahjah TV Jumat (07/04/2023), Buya Yahya mengatakan, setidaknya ada tiga ibadah yang apabila rutin dilakukan pada malam hari bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Ibadah pertama adalah tarawih, kedua tahajud dan ketiga membaca Al-Qur’an. Selain rutin melakukan ketiga ibadah tersebut, sebisa mungkin jauhkan diri Anda dari hal-hal maksiat. Untuk menggapai malam Lailatul Qadar, seseorang tidak harus menunggu semalaman.

Artinya, Anda diharuskan tidur dahulu setelah melaksankan salat tarawih lalu bangun di sepertiga malam untuk melaksanakan salat tahajud. Saat melaksanakan tahajud, lakukanlah sebanyak mungkin atau jumlah rakaat lebih banyak dari hari-hari biasanya.

“Cara menghidupkan tidak harus semalam suntuk. Paling tidak begini Anda salat tarawih, istirahat, Anda bangun malam tahajud,” kata Buya.

Sambung Buya, semakin rindu seseorang terhadap malam Lailatul Qadar dan ia ingin meraihnya, maka harus terus melakukan ibadah sebanyak mungkin.

“Semakin rindu semakin banyak (tahajudnya), di luar Ramadan mungkin Anda hanya 5 rakaat tahajudnya (termasuk witir, red),” imbuh Buya.

Selain itu, apabila seseorang setelah selesai melaksanakan salat tarawih, hidupkan malam-malam tersebut dengan membaca Al-Qur’an sebelum ia pergi beristirahat dan melanjutkan tahajud nantinya. Apabila ketiga hal tersebut dilakukan, Buya mengatakan Anda akan mendapat Lailatul Qadar.

“Tarawih selesai, karena Ramadan saya akan tambah dengan sedikit baca Al-Qur’an, Anda dapat Lailatul Qadar,” tegas Buya.

Kita juga harus menghindari sesuatu yang sekiranya dapat menjauhkan diri dari rahmat Allah, salah satunya dengan tontonan. Mulailah untuk meninggalkan tontonan-tontonan yang berbau maksiat.

“Dan hindari sesuatu yang menjauhkan Anda dari rahmat Allah, tontonan kita rubah, mungkin semuanya yang menjadikan maksiat kita tinggalkan, Anda mendapat Lailatul Qadar. Kalau sudah Anda mendapatkan itu, mendapatkan lebih dari seribu bulan,” imbuhnya.

Terakhir Buya mengatakan, malam Lailatul Qadar itu disembunyikan oleh Allah, tidak ada satu manusai pun yang tahu kapan datangnya.  []

Advertisement
Advertisement