April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Derita Lesi Kulsum, Calon PMI yang Alami Kelumpuhan karena Kecelakaan Saat Menuju Penampungan, Padahal Sudah Mendapat Majikan

2 min read
Lesi Kulsum, calon PMI asal Cianjur yang alami kecelakaan saat menuju penampungan hingga mengakibatkan kelumpuhan dan hilang ingatan (foto tvOne)

Lesi Kulsum, calon PMI asal Cianjur yang alami kecelakaan saat menuju penampungan hingga mengakibatkan kelumpuhan dan hilang ingatan (foto tvOne)

CIANJUR – Nasib baik belum berpihak pada calon pekerja migran Indonesia (PMI) yang satu ini. Aral melintang di perjalanan menuju tempat penampungan sebuah PPTKIS saat CPMI tersebut dijemput kendaraan perusahaan untuk melanjutkan proses berangkat menuju negara penempatan lantaran majikan sudah didapatkan dan kontrak kerja selangkah lagi final.

Mengutip pemberitaan tvOne, Selasa 21 September 2021 petang kemarin, PMI tersebut bernama Lesi Kulsim (33), warga Kampung Loneng, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Jawa Barat.

Kini dalam kondisi lumpuh serta hilang ingatan akibat kecelakaan yang dialaminya pada Januari 2021 silam.

“Awalnya istri saya kerja menjadi perangkat desa bersama saya, namun sekarang istri saya sudah tidak lagi. Kondisi pandemi yang serba sulit membuat istri saya berniat kerja di luar negeri, padahal saya sudah melarangnya, namun dia tetap kukuh,” kata Yanto Firmanullah (35), suami Lesi, pada Selasa (21/09/2021) kemarin.

“Keterangan yang saya dapat, mobil ditumpangi istri saya kecelakaan, katanya sopirnya ngantuk sehingga mobil itu keluar jalur dan bertabrakan dengan truk besar. Jadi istri saya belum sempat bekerja, tapi keburu kecelakaan,” kata Yanto mengisahkan.

Ia juga sempat mengalami koma selama beberapa bulan hingga akhirnya divonis lumpuh dan hilang ingatan.

“Sempat dirawat selama enam bulan, bahkan koma selama dua bulan. Setelah itu istri saya dinyatakan lumpuh serta hilang ingatan akibat benturan keras saat kecelakaan,” katanya.

Selama ini Lesi rutin melakukan pengobatan ke Rumah Sakit maupun terapi untuk menyembuhkan penyakitnya dengan biaya mengandalkan dari pihak perusahaan penyalur PMII.

“Sudah dibawa ke mana-mana namun tidak sembuh juga. Selama pengobatan alhamdulillah semua biaya ditanggung oleh pihak PT,” ucapnya.

Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Cianjur bisa membantu baik untuk pengobatan maupun bantuan lainnya, mengingat gaji dari bekerja sebagai perangkat desa tidak mencukupi.

“Kalau gaji saya mana cukup. Meskipun ada dari PT kadang tidak cukup. Saya harap pemerintah bisa membantu,” ungkapnya. []

Advertisement
Advertisement