April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tragis, Berpacaran dengan Juragan Durian, Hidup Seorang PMI Berakhir Dimutilasi

2 min read

KUALA LUMPUR – Kisah tragis yang menimpa pekerja migran Indonesia di negara penempatan kembali terdengar. Bukan saja persoalan terabaikannya hak-hak dalam bekerja, persoalan asmara juga kerap mewarnai rona penderitaan pekerja migran yang tak jarang berujung kematian.

Seperti yang dialami oleh Rohimah (40) kali ini. Rohimah, seorang pekerja migran Indonesia yang bekerja di Malaysia hidupnya berakhir di tangan kekasihnya sendiri. Ironisnya, tak hanya mengakhiri hidup Rohimah,  Lo Kui Khiong (54) kekasih Rohimah juga tega memutilasi jasad Rohimah.

Mengutip utusan.com.my, peristiwa berdarah tersebut terjadi pada 7 September tengah malam hingga 8 September dinihari.

Terungkap di persidangan yang digelar Selasa (22/09/2020) kemarin, Lo Kui Lhiong mengakui seluruh perbuatannya sekaligus menyatakan memahami tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya didepan persidangan.

Pria yang beralamat di Sarawak itu didakwa membunuh Rohimah, di sebuah rumah tak bernomor di perkebunan durian Lot 1136 Mukim Tanjung Minyak, Taman Bertam Impian.

Ayah dua anak, yang menggunakan alat bantu jalan karena asam urat itu, didakwa berdasarkan Pasal 302 KUHP yang mengancam hukuman mati wajib jika terbukti bersalah.

Wakil jaksa penuntut umum Puteri Nor Nadia Mohamed Iqbal menuntut sementara terdakwa tidak hadir.

Pengadilan menetapkan 24 November untuk sidang lanjutan, menunggu laporan ahli kimia dan post-mortem korban.

Mengutip The Star, penuntutan kasus ini mengikuti laporan yang diajukan oleh putra terdakwa di kantor polisi Tanjung Minyak, setelah ia menemukan bagian tubuh manusia yang terpotong-potong di dalam kantong plastik pada 7 September 2020 pukul 22.47.

Pelaku yang disebut sebagai petani durian itu diduga memutilasi kekasihnya yang berasal dari Indonesia.

Sementara itu, Sinar Harian Malaysia memberitakan, pelaku diyakini tidak mampu mengendalikan emosi dengan sikap Rohimah yang membuatnya cemburu serta sering meminta uang. []

Advertisement
Advertisement